
Dampak Penggantian Fe3O4 secara Parsial dengan Abu Sekam Padi (ASP) terhadap Porositas dan Kuat Tekan Keramik Komposit Clay-Fe3O4
Author(s) -
M. Nizar Machmud,
Zulkarnain Jalil
Publication year - 2015
Publication title -
jurnal rekayasa kimia and lingkungan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2356-1661
pISSN - 1412-5064
DOI - 10.23955/rkl.v10i3.3068
Subject(s) - physics , horticulture , biology
Berdasarkan kajian pendahuluan diketahui bahwa penggunaan pasir laut dan penggantiannya dengan abu sekam padi (ASP) hingga pada fraksi berat tertentu dalam pembentukan keramik komposit clay belum mampu menunjukkan kuat tekan seperti yang diinginkan. Ditambah lagi karena kandungan Cl-dan SO4- yang bersifat korosif, penggunaan pasir laut tersebut tidak lagi direkomendasikan. Mineral utama dari pasir besi yaitu Fe3O4selanjutnya diajukan sebagai penggantinya untuk memproduksi keramik komposit clay baru. Karena pasir besi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka penggunaan mineral Fe3O4 tersebut perlu dibatasi. Selanjutnya, ASP masih dipilih untuk menggantikan Fe3O4secara parsial demi keberlanjutan produksi dari material-material keramik tersebut. Keramik dari komposit clay-Fe3O4/ASP tersebut selanjutnya diperkenalkan dalam makalah ini dan nantinya dirancang sebagai material bagi komponen-komponen yang menerima pembebanan berupa tekan dan juga termal. Dua tipe ASPlalu disiapkan dan selanjutnya dikarakterisasimenggunakan spektrometer X-ray fluorescence (XRF). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada komposisi kimia dari keduanya. Namun, keduanya memiliki bulk density yang berbeda. Hasil pengujian porositas terhadap material keramik komposit tersebut menunjukkan bahwa penggantian Fe3O4dengan ASP meningkatkan porositas material. Hasilpengujian tekan menunjukkan bahwa meningkatnya berat fraksi dari ASP diikuti oleh penurunan kuat tekan material. Analisis X-ray diffraction (XRD) terhadap material baru tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari Fe3O4 telah bertransformasi menjadi Fe2O3 dan transformasi tersebut selanjutnya dapat menentukan besarnya porositas dan juga kuat tekan dari material tersebut.