z-logo
open-access-imgOpen Access
MENATAP MASA DEPAN PERADABAN ISLAM
Author(s) -
Waston M.Hum
Publication year - 2017
Publication title -
ishraqi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 1412-5722
DOI - 10.23917/ishraqi.v1i1.3040
Subject(s) - humanities , political science , islam , philosophy , theology
Secara historis, Islam sebagai sebuah peradaban dimulai dari sintesis kreatif. Sintesis kreatif bisa terjadi  jika seseorang memiliki beberapa bidang ilmu sekaligus. Di era klasik, antara abad IX dan XIV, peradaban Islam menunjukkan kreativitas tinggi dalam ilmu dan teknologi. Pemikiran kreatif di zaman keemasan Islam tercermin dalam diri Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina dan lain-lain merupakan hasil sintesis secara intensif dengan falsafah Yunani. Oleh karena itu,   peradaban Islam di masa depan harus   bersintesis   dengan teknologi, ekonomi  dan   globalisasi. Perlu penggeseran wilayah pemikiran yang dulunya hanya memikirkan persoalan-persoalan “teologi” (Ketuhanan) klasik ke arah paradigma pemikiran yang lebih menelaah dan mengkaji secara serius persoalan-persoalan “kemanusiaan” (antropologi) yang bersifat global. Melahirkan peradaban Islam di Indonesia di era globalisasi ini tentu bukan pekerjaan mudah karena itu dibutuhkan agenda, koordinasi terpadu dan komprehensif oleh semua agen perubahan sosial  

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here