z-logo
open-access-imgOpen Access
EEG AWAL TERAPI SEBAGAI PREDIKTOR KEKAMBUHAN PADA PENDERITA EPILEPSI YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTIEPILEPSI
Author(s) -
Iwan Setiawan,
Harsono Harsono,
Ahmad Asmedi
Publication year - 2018
Publication title -
biomedika
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2541-2582
pISSN - 2085-8345
DOI - 10.23917/biomedika.v10i1.5849
Subject(s) - medicine , gynecology
Epilepsi merupakan problem kesehatan yang penting di negara berkembang termasuk Indonesia. Faktor prediktor yang penting dalam meningkatkan kekambuhan bangkitan, diantaranya gambaran EEG abnormal. Nilai EEG sebagai prediktor kekambuhan pada penderita epilepsi masih kontroversi. EEG dengan spike wave yang persisten pada epilepsi umum primer, menunjukkan peluang yang tinggi terjadinya kekambuhan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur besar peran EEG di awal terapi sebagai prediktor prognosis kekambuhan bangkitan pada pasien yang mendapat terapi obat anti-epilepsi secara teratur. Penelitian ini merupakan penelitian historikal kohort yang melibatkan 104 penderita epilepsi yang datang kontrol ke poliklinik saraf RS dr.Sardjito, Jogjakarta, dari januari 2006 sampai maret 2006. Dari analisis univariat didapatkan risiko relatif EEG RR: 1,957 (95% CI, 1,357-2,822). Hasil yang bermakna sebagai prediktor kekambuhan adalah gambaran EEG dengan tingkat kemaknaan P<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran EEG abnormal merupakan prediktor kekambuhan pada penderita epilepsi yang mendapat terapi obat antiepilepsi, dengan risiko relatif 1,957. Kata kunci: elektroensefalografi, epilepsi, prognosis, kekambuhan

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here