
POTENSI TANNIN PADA RAMUAN NGINANG SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI YANG RAMAH LINGKUNGAN
Author(s) -
Wulanda Setty Siamtuti,
Renika Aftiarani,
Zulvika Kusuma Wardhani,
Nanang Alfianto,
Indra Viki Hartoko
Publication year - 2017
Publication title -
bioeksperimen
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-2799
pISSN - 2460-1365
DOI - 10.23917/bioeksperimen.v3i2.5186
Subject(s) - traditional medicine , horticulture , biology , chemistry , medicine
Tannin merupakan senyawa molekul yang dihasilkam oleh tanaman dan berperan sebagai penolak nutrisi (antinutrient) dan penghambat enzim (enzyme inhibitor) sehingga mengakibatkan rendahnya hidrolisis pati dan menurunkan respons terhadap gula darah pada hewan. Zat aktif tannin potensial digunakan sebagai insektisida nabati. Ada beberapa jenis tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang dapat menghasilkan tannin, antara lain tanaman pinang, tanaman akasia, gabus, bakau, pinus dan gambir. Gambir biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk kegiatan nginang. Bahan-bahan pada nginang antara lain sirih, tembakau, gambir dan kapur sirih. Dalam rangka mengembangkan pertanian organik/ramah lingkungan insektsida organik sangat berpotensi untuk digunakan sebab aman untuk manusia dan binatang ternak dan dapat juga sebagai bahan pengawet alami serta selektif mengendalikan organisme pengganggu tanaman pada tanaman pangan yang sudah kebal terhadap bahan kimia sintetis. Tujuan program ini untuk menciptakan sebuah inovasi pestisida organik yang terbuat dari bahan ramuan nginang sebagai bahan utama dengan nama INSEKDUBANG (Insektisida Idu Abang). Penetapan tannin total equivalent tannic acid menggunakan metode uji berupa Spektrofotometri.