
IbW DI KAWASAN GREENBELT KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG
Author(s) -
Ida Bagus Putu Mardana
Publication year - 2017
Publication title -
widya laksana/widya laksana
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-6859
pISSN - 1410-4369
DOI - 10.23887/jwl.v2i2.9145
Subject(s) - forestry , geography
Kawasan greenbelt merupakan wilayah konservasi air dan vegetasi hijau (greenbelt zone) yang membentang dari dataran rendah ke perbukitan bedugul berpotensi bagi pengembangan wisata desa, agrowisata, kerajinan kreatif-inovatif, pertanian dan peternakan sebagai sumber kehidupan masyarakat di kecamatan Sukasada. Kawasan ini masih bergulat dengan masalah kemiskinan, eksklusivitas-wisata, angka pengangguran, buta aksara, putus sekolah, rawan bencana, konflik sosio-ekonomi-politik, derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat yang rendah bagi kabupaten Buleleng. Kondisi faktual masyarakat di kawasan ini, mendorong Undiksha bekerjasama dengan Unipas dan Pemkab Buleleng untuk melaksanakan kegiatan IbW. Kegiatan IbW kawasan greenbelt di kecamatan Sukasada kabupaten Buleleng Provinsi Bali, menyasar pada 4(tempat) desa, yakni desa Ambengan, desa Gitgit, desa Wanagiri, dan desa Pancasari bertujuan untuk melakukan pemetaan aset wilayah dan pemberdayaan masyarakat dalam melaksanakan program ipteks peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pertanian-peternakan-perikanan, pendidikan life skill, kewirausahaan, pembinaan adat- istiadat, keagamaan, lembaga sosial, sanitasi, dan kepariwisataan. Metode pelaksanaan IBW dalam pemberdayaan masyarakat menggunakan pendekatan SLA (Sustainable Livelihoods Approach), yang bersendikan pada 3(tiga) tahapan kegiatan, yakni (1) tahap penyadaran (Awareness), (2) tahap pengkapasitasan/pendampingan (capaciting/ scaffolding), dan (3) tahapan pelembagaan (institutionalization). Kegiatan IbW pada tahun menghasilkan luaran : (1) Rencana strategis (Renstra) dan pemetaan wilayah, (2) terwujudnya sentra pengolahan kelapa Terwujudnya demplot peternakan-pertanian ramah lingkungan (zero waste), (3) terwujudnya produk wisata rural-agrotourism culture, dan (4) publikasi ilmiah hasil program IbW pada jurnal lokal, nasional, dan internasional.