
INDEKS TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Author(s) -
Ahmad Tohri,
Abdul Rasyad,
Sulaiman Sulaiman,
Umu Rosyidah
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal ilmu sosial dan humaniora (jish)/jurnal ilmu sosial dan humaniora
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-6662
pISSN - 2303-2898
DOI - 10.23887/jish-undiksha.v10i3.38822
Subject(s) - humanities , philosophy
Realitas toleransi sebagai fakta sosial tidak akan memadai apabila dipotret hanya dari satu sisi yang tidak mampu mengungkap makna di balik fakta, karena toleransi tidak hanya berdimensi emik, tetapi juga berdimensi etik. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan indeks toleransi antarumat beragama di Kabupaten Lombok Timur menurut perspektif fakta sosial sesuai kondisi sekarang. Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif metode survey. Pengumpulan data menggunakan teknik angket tertutup dan teknik focus group discussion (FGD). Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif dan teknik analisis domain. Indeks toleransi antarumat beragama di Kabupaten Lombok Timur secara keseluruhan termasuk kategori tinggi dengan skor rata-rata 3.79. Dari dimensi emik, toleransi antarumat beragama masyarakat Lombok Timur yang tinggi merupakan fakta sosial yang nyata. Perbedaan indeks toleransi antarumat beragama antara hasil survey Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama pada tahun 2019 dengan hasil penelitian penulis, disebabkan oleh adanya redaksi pertanyaan atau pernyataan dalam angket yang menyinggung aspek-aspek ibadah (mengutamakan dimensi emik). Sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan berusaha untuk menghindari pertanyaan atau pernyataan yang menjurus dan mengarahkan responden kepada pemahaman dan praktik ibadah masing-masing agama (menyeimbangkan dimensi emik dengan dimensi etik). Dari perspektif fakta sosial, hasil penelitian ini memotret lebih komprehensif tentang toleransi sebagai suatu realitas sosial yang dinamis, dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan perubahan sosial, tidak hanya berdimensi emik, tetapi juga berdimensi etik.