z-logo
open-access-imgOpen Access
Peran Penerimaan Sosial terhadap Psikopatologi Perkembangan Sindrom Tourette Pada Anak
Author(s) -
Ellen Prima
Publication year - 2016
Publication title -
buana gender
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-810X
pISSN - 2527-8096
DOI - 10.22515/bg.v1i2.234
Subject(s) - psychology , tourette syndrome , psychopathology , humanities , developmental psychology , clinical psychology , psychiatry , philosophy
One of the developmental psychopathology types that often occur in childhood is Tourette's syndrome which begins with mild symptoms such as mild tic movements on the face, head or hands. Tic will often arise when the children feel under pressure (stress) and their emotion is unstable. It increases simultaneously with ones age including legs and other body parts. Tourette's syndrome may infect every one of all ethnic groups. The aim of this study was to identify and describe the role of social acceptance towards the developmental psychopathology of Tourette's syndrome in children. Therefore, this study uses a descriptive qualitative method. The results of this study indicate that the social acceptance (environment) helps a person to adapt well and be able to use his full potential, especially for the person suffering from developmental psychopathology of Tourettes syndrome.Salah satu jenis psikopatologi perkembangan yang sering terjadi pada masa kanak-kanak yaitu sindrom tourette yang diawali dengan gejala ringan seperti gerakan tik ringan pada wajah, kepala atau tangan. Tik sering muncul jika anak merasa tertekan (stres) dan adanya ketidakstabilan emosi. Hal itu semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang yang mencakup beberapa bagian tubuh lain seperti kaki dan anggota tubuh yang lain. Sindrom tourette dapat terjadi pada setiap orang dari semua kelompok etnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan peran penerimaan sosial terhadap psikopatologi perkembangan sindrom Tourette pada anak. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan secara sosial (lingkungan) sangat membantu seseorang dalam beradaptasi dengan baik dan dapat menggunakan potensinya secara maksimal terutama bagi orang yang mengalami penyimpangan perkembangan salah satunya adalah sindrom tourette.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here