
DILEMA AGRARIA PESISIR (Studi Kasus Masyarakat Pesisir Dusun Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi)
Author(s) -
a Fahrunnisa,
Habibi Azhar,
Humayra Secelia Muswar
Publication year - 2015
Publication title -
sodality: jurnal sosiologi pedesaan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2302-7525
pISSN - 2302-7517
DOI - 10.22500/sodality.v3i3.10641
Subject(s) - biology , physics
Nelayan adalah profesi utama di Dusun Ujung Genteng, di mana komposisi mata pencaharian nelayan sebesar 80% dan sisanya adalah PNS, pedagang, dan pengusaha. Tapi di musim lainnya, profesi mereka dapat berubah begitu juga dengan nelayan. Tipologi pantai Dusun Ujung Genteng yang berbentuk teluk membuat perairan ini memiliki lumpur lebih dari pantai selatan pulau Jawa. Salinitas di perairan ini cenderung rendah dan ada banyak terumbu karang sehingga Ikan Layur (Trichiurus leputurus) ditemukan di wilayah ini. Layur sejenis ikan emas banyak dipancing di Dusun Ujung Genteng. Tingginya permintaan Layur ikan dari Jepang dan Korea juga meningkatkan nilai ekonomi komoditas ini. Ikan Layur mampu terjual dengan harga yang lebih tinggi daripada ikan lainnya. Lingkungan nelayan terkadang menjadi hal yang sering diabaikan. Dusun Ujung Genteng memiliki luas 89 hektare untuk seluruh jangkauan, tetapi semuanya tanah sengketa. Terjadi saling klaim antara pihak Atang Sanjaya Angkatan Udara pangkalan udara, masyarakat setempat, dan calon kebijakan mengenai wilayah pesisir ekowisata. Makalah ini menunjukkan bahwa masalah yang terjadi di masyarakat pesisir tidak hanya terkonsentrasi pada isu-isu kelautan. Wilayah tempat tinggal dan kegiatan ekonomi masyarakat yang berada di wilayah pesisir (bukan maritim) juga memiliki gesekan. Kata kunci: daerah pesisir, dusun Ujung Genteng, masalah agraria, masyarakat, nelayan.