
Hubungan Antara IMT dan Kebiasaan Merokok Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada Petani Padi di Desa Doho, Kabupaten Madiun, Jawa Timur
Author(s) -
Haura Salsabila Afro,
Indriati Paskarini
Publication year - 2022
Publication title -
preventif
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-3375
pISSN - 2088-3536
DOI - 10.22487/preventif.v13i1.249
Subject(s) - gynecology , physics , medicine
Berdasarkan penelitian pada Jurnal Kesehatan, musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan masalah kesehatan kerja yang terjadi pada petani padi. Terdapat beberapa faktor penyebab keluhan muskuloskeletal yang diklasifikasikan menjadi faktor individu (usia, durasi kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga dan indeks massa tubuh) dan faktor yang berkaitan dengan pekerjaan (postur kerja dan beban kerja). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kebiasaan merokok dengan keluhan musculoskeletal disorders pada petani padi di Desa Doho, Dolopo, Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dari penelitian ini sebanyak 33 responden yang dipilih berdasarkan teknik total populasi. Variabel pada penelitian ini adalah IMT dan kebiasaan merokok yang didapatkan dari hasil kuesioner dan wawancara. Sementara Keluhan MSDs diukur dengan Nordic Body Map (NBM). Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan uji Spearman dan uji Cramer. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 63.63% perokok, 36.36% bukan perokok, 12.12% kurus ringan, 6% kurus berat, 57.57% normal, 15.15% gemuk ringan dan 9% gemuk berat. Diketahui semua responden mengalami keluhan MSDs, terdapat 60.6% responden atau sebanyak 20 orang dengan risiko sedang, 7 orang termasuk dalam risiko tinggi (21.2%) dan 6 orang lainnya termasuk ke dalam risiko sangat tinggi (18.2%). Diketahui berdasarkan hasil uji Spearman bahwa terdapat hubungan dengan kategori sedang antara kebiasaan merokok dengan keluhan MSDs (p = 0.030, koefisien korelasi = 0.345) dan hasil uji Cramer menunjukkan bahwa hubungan antara IMT dengan keluhan MSDs termasuk dalam kategori sangat lemah (p = 0.009, koefisien korelasi = 0.414).