
HUBUNGAN PENGGUNAAN OBAT SIMVASTATIN DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG
Author(s) -
Era Wandira,
Sarmalina Simamora,
Mona Rahmi Rulianti
Publication year - 2021
Publication title -
sel
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2580-8923
DOI - 10.22435/sel.v8i1.4705
Subject(s) - medicine , gynecology , traditional medicine
Diabetes Melitus (DM) ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah akibat gangguan sekresi maupun hilangnya sensitivitas sel terhadap insulin pada diabetes tipe 2. Salah satu komplikasi diabetes adalah penyakit kardiovaskuler. Sedikitnya 65% penderita DM meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Faktor risiko terjadinya komplikasi kardiovaskuler pada penderita DM adalah tingginya kadar lipid dalam darah. Penderita DM usia 40-75 tahun dan K-LDL >70 mg/dL sebaiknya sudah mendapatkan terapi anti-hiperlipid. Obat yang paling banyak digunakan adalah simvastatin, tetapi statin dapat meningkatkan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan penggunaan simvastatin dengan kadar gula darah penderita DM. Penilaian juga dilakukan terhadap pola makan dan aktifitas fisik. Besar sampel 62 orang mendapat terapi DM, tidak sedang hamil, usia 35-85 tahun. Jenis penelitian ini adalah observasional-analitik, dengan rancangan cross sectional, dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Data dianalisis dengan uji Chi-Square dilanjutkan dengan regresi logisik. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan simvastatin mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kadar gula darah dengan p value < 0,05 dan nilai OR 3,3, demikian juga pola makan dan aktifitas fisik, masing masing dengan nilai OR 4,9 dan 15,1. Namun belum terbukti sebagai faktor yang dominan dalam meningkatkan kadar gula darah (siq 0,150). Penyebab ketidak-normalan kadar gula darah, adalah pola makan dan aktifitas fisik. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan metode riset kuasi eksperimen dan dengan jumlah sampel yang lebih besar, sehingga dapat meyakinkan semua pihak dalam menggunakan simvastatin. Rumah sakit diharapkan tetap melakukan pemantauan terapi obat simvastatin pada pasien DM.
Increase blood sugar levels characterized due to secretion disorders and loss of sensitivity of cells to insulin in type 2 diabetes. One of the complications of diabetes is cardiovascular disease. At least 65% of people with diabetes die from cardiovascular disease. The risk factor for cardiovascular complications in diabetes sufferers is high levels of lipids in the blood. Diabetes patients aged 40-75 years and K-LDL> 70 mg/dL should have received anti-hyperlipid therapy. The most widely used drug is simvastatin, but statins can increase blood sugar levels. The purpose was to assess the relationship between the use of simvastatin and the blood sugar levels of diabetes patients. Assessments also carry out a diet and physical activity. The sample size is 62 people receiving diabetes therapy, not pregnant, aged 35 to 85 years. This type of research is observational-analytic, with a cross-sectional design, conducted at the Bhayangkara Hospital, Palembang. Data analyzed by using the Chi-square test followed by logical regression.
The results showed that the use of simvastatin had a significant relationship with blood sugar levels with p-value <0.05 and an OR value of 3.3, diet and physical activity, with OR values of 4.9 and 15,1 respectively. However, it has not proven to be a dominant faktor in increasing blood sugar levels (sig 0.150). Causes of abnormal blood sugar levels are diet and physical activity. It is necessary to carry out further research with a quasi-experimental research method and a larger sample size, to convince all parties to use simvastatin. It is necessary to continue to monitor simvastatin therapy in diabetes patients by the hospital