z-logo
open-access-imgOpen Access
Epidemiologi, diagnosis, dan pencegahan Leptospirosis
Author(s) -
Wening Widjajanti
Publication year - 2020
Publication title -
journal of health epidemiology and communicable diseases
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2503-5134
pISSN - 2502-0447
DOI - 10.22435/jhecds.v5i2.174
Subject(s) - leptospirosis , medicine , leptospira , zoonosis , gynecology , virology
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan ditularkan oleh tikus. Penyakit ini kebanyakan ditemukan di wilayah tropis dan sub tropis pada musim penghujan. Leptospirosis terjadi karena adanya interaksi yang kompleks antara pembawa penyakit, tuan rumah/pejamu dan lingkungan. Bakteri Leptospira dapat menginfeksi manusia melalui luka yang ada di kulit dan mukosa tubuhnya. Manusia dengan perilaku kesehatan yang buruk berpotensi untuk terinfeksi bakteri ini. Demikian juga dengan sanitasi yang buruk mendukung terjadinya kasus leptospirosis pada manusia. Diagnosis leptospirosis dilakukan dengan Rapid Diagnostic Test, Polymerase Chain Reaction, MicroscopicAgglutination Test, dan lainnya. Pengobatan leptospirosis berupa doksisiklin dan penisilin G intravena. Hemodialisis dan pemberian ventilasi pernafasan mekanis diberikan jika terjadi gagal ginjal dan perdarahan pada paru-paru. Pencegahan leptospirosis dilakukan dengan pencegahan pada hewan sebagai sumber infeksi, jalur penularan dan manusia.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here