z-logo
open-access-imgOpen Access
KUSTA DI PROVINSI LAMPUNG: STUDI EKOLOGI BERDASARKAN TREN WAKTU
Author(s) -
Nurhalina Sari,
Eliza Eka Nurmala
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal ekologi kesehatan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2354-8754
pISSN - 1412-4025
DOI - 10.22435/jek.18.2.1372.88-98
Subject(s) - leprosy , geography , medicine , demography , socioeconomics , environmental health , sociology , dermatology
  Leprosy is a disease that can cause pain and disability, which in the end can affect a person's quality of life. Through the 2013 Bangkok Declaration, Indonesia declared itself that 2020 was a leprosy-free country. However, until 2015, there were still reports of leprosy cases, including in Lampung Province. This study aims to analyze spatial leprosy and its risk factors to get priority areas for leprosy handling in Lampung Province. The study used ecological study designs. The sources of leprosy data and risk factors came from secondary data at the Central Statistics Agency and Health Office in Lampung for the year 2011 to 2015. Data analysis using spatial analysis. The analysis shows that leprosy cases are divided into two categories, namely paucibacillary and multibacillary. Spatial analysis results for 5 years indicate that leprosy cases are dominant in Central Lampung and East Lampung Districts. Based on population density, number of poor people, sanitation, nutritional status, and health facilities, several districts have a high risk of leprosy. The conclusion of this study is the priority in handling leprosy cases should be focused in the Central Lampung District and East Lampung District. Keywords: Leprosy, Lampung, spatial analysis, ecological study   ABSTRAK Kusta merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kesakitan dan kecacatan,  yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Melalui Deklarasi Bangkok 2013, Indonesia menyatakan bahwa tahun 2020 menjadi negara bebas kusta. Namun, hingga 2015 masih terdapat laporan kasus kusta, termasuk di Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan menganalisis secara spasial  kusta dan faktor risikonya untuk mendapatkan prioritas penanganan kusta di Provinsi Lampung dengan desain studi ekologi. Sumber data kusta dan faktor risiko berasal dari data sekunder di Badan Pusat Statistik dan Dinas Kesehatan di Lampung 2011 sampai dengan 2015. Analisis data menggunakan analisis spasial. Hasil analisis menunjukkan bahwa kasus kusta terbagi dalam dua kategori yaitu pausibasiler (PB) dan multibasiler (MB).Hasil analisis spasial selama 5 tahun menunjukkan bahwa kasus kusta dominan di Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan kepadatan penduduk, jumlah orang miskin, sanitasi, status gizi, dan fasilitas kesehatan, beberapa kabupaten memiliki risiko tinggi terhadap kasus kusta. Kesimpulan penelitian ini adalah prioritas penanganan kasus kusta sebaiknya difokuskan di wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur. Kata kunci: Kusta, Lampung, analisis spasial, studi ekologi

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here