Open Access
Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak dan Fraksi Daging Buah Mangga Kasturi (Mangifera Casturi) terhadap Bakteri Pseudomonas Aeruginosa dan Bacillus Cereus
Author(s) -
Meliana Meliana,
Sogandi Sogandi,
Ekajayanti Kining
Publication year - 2021
Publication title -
bulletin penelitian kesehatan/buletin penelitian kesehatan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2338-3453
pISSN - 0125-9695
DOI - 10.22435/bpk.v49i2.4682
Subject(s) - mangifera , chemistry , ethyl acetate , food science , minimum inhibitory concentration , agar diffusion test , traditional medicine , antibacterial activity , botany , chromatography , antimicrobial , organic chemistry , biology , bacteria , medicine , genetics
Kasturi (Mangifera casturi) is a typical plant of South Kalimantan which has only been used for consumption because of its distinctive taste and aroma. Mangifera indica, which is in the same genus as Mangifera casturi, shows antioxidant, antibacterial, antifungal, and antidiarrheal activity, so it is suspected that this plant has the same activity. Crude methanol extract from the meat of Casturi mango was fractionated using n-hexane, ethyl acetate, and methanol-water. Testing for antibacterial activity and minimum inhibitory concentration (MIC) were carried out using the disk diffusion method (Kirby-Bauer). The positive control used was Chloramphenicol because it has an antibacterial range that is rather broad and the negative control used was 10% DMSO. The fraction that had the greatest antibacterial activity was the ethyl acetate fraction; with the formation of a clear zone of 7.98mm against Pseudomonas aeruginosa and 7.52mm against Bacillus cereus, with a minimum inhibitory concentration of 2mg/mL. The next test was a cell leakage analysis which revealed an increase in absorbance at MIC 1 and MIC 2. The Gas Chromatography – Mass Spectrometry (GC-MS) results from the ethyl acetate fraction revealed the presence of phenolic, flavonoid, and glycoide content, with the highest compound concentration of 5-Hydroxymethylfurfural. Keywords: Antibacterial, Extract, Ethyl acetate, fraction, Mangifera casturi
Abstrak
Kasturi (Mangifera casturi) merupakan tumbuhan khas Kalimantan Selatan yang selama ini hanya dimanfaatkan untuk dikonsumsi karena rasa dan aromanya yang khas. Mangifera indica yang masih satu genus dengan Mangifera casturi menunjukkan aktivitas antioksidan, antibakteri, antijamur, dan antidiare sehingga diduga tanaman ini memiliki aktivitas yang sama. Ekstrak kasar metanol daging buah mangga kasturi difraksinasi dengan menggunakan n-heksan, etil asetat, dan metanol-air. Pengujian aktivitas antibakteri dan kadar hambat minimum dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram (Kirby- Bauer). Kontrol positif yang digunakan adalah Chloramfenikol karena memiliki spektrum antibakteri yang cukup luas dan kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO 10%. Fraksi yang memiliki aktivitas antibakteri terbesar pada penelitian ini adalah fraksi etil asetat dengan terbentuknya zona bening sebesar 7,98mm terhadap Pseudomonas aeruginosa dan 7,52mm terhadap Bacillus cereus dengan kadar hambat minimum 2mg/mL. Uji selanjutnya adalah uji kebocoran sel yang menyatakan adanya peningkatan absorbansi pada KHM 1 dan KHM 2. Hasil pemeriksaan Gas Chromatography – Mass Spectrometry (GCMS) dari fraksi etil asetat menyatakan adanya kandungan fenolik, flavonoid, dan glikosida dengan senyawa tertinggi yaitu 5-Hydroxymethylfurfural. Kata kunci: Antibakteri, Ekstrak, Etil asetat, Fraksi, Mangifera castur