z-logo
open-access-imgOpen Access
Implementasi Model Bada dalam Pengendalian Schistosomiasis di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Author(s) -
Ahmad Erlan,
Junus Widjaja,
Anis Nur Widayati,
Malonda Maksud,
Intan Tolistiawaty,
Murni Murni,
Hasrida Mustafa,
Ningsi Ningsi
Publication year - 2020
Publication title -
bulletin penelitian kesehatan/buletin penelitian kesehatan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2338-3453
pISSN - 0125-9695
DOI - 10.22435/bpk.v48i3.3246
Subject(s) - schistosomiasis , geography , socioeconomics , medicine , sociology , immunology , helminths
Schistosomiasis in Indonesia has been found in three endemic areas of Central Sulawesi Province and its control program has long been implemented for more than 35 years, but the transmission has remained unchanged. A new integrated and community based strategy, namely “Bada”was implemented in Lengkeka Village.in 2019. The study aimed to determine the impact of the implementation of Bada model to control schistosomiasis using mixed methods. The Bada model consisted of four actions, namely design of village regulations, formation of schistosomiasis control team, the improvement of capacity for several key persons and integrated schistosomiasis control with various sectors. The results showed the increase of stool collection coverage from 54.59% in 2018 to 71.92% in 2019 and the mass drug administration coverage, from 53% in 2018 to 86.04% in 2019. The snail focci areas were reduced from five to three areas. The schistosomiasis prevalence in human was 0% in 2019. The study also found the increasing of the knowledge, attitude, and practice about schistosomiasis and its prevention of people in the study area.. Based on the results, the Bada model can be considered to be implemented in other schistosomiasis endemic areas, with regard to the local wisdom. Keywords: Schistosomiasis, community empowerment, development of Bada model, Lengkeka, Poso Abstrak Schistosomiasis di Indonesia ditemukan di Provinsi Sulawesi Tengah dan upaya pengendalian sudah dilakukan selama lebih dari 35 tahun terakhir, tetapi sampai saat ini penularan masih terjadi. Sebuah strategi baru pengendalian schistosomiasis terintegrasi dan berbasis masyarakat, yang disebut pengembangan model “Bada” diimplementasikan di Desa Lengkeka tahun 2019. Penelitian dilakukan dengan mixed methods Pengembangan tersebut terdiri atas empat kegiatan, yaitu penyusunan peraturan desa, pembentukan tim pengendalian Schistosomiasis desa/Tim Peda’, peningkatan kapasitas dalam pengendalian schistosomiasis melalui beberapa tokoh masyarakat dan program pengendalian Schistosomiasis terintegrasi lintas sektor. Hasil implementasi menunjukkan terjadi penurunan kasus schistosomiasis pada manusia dan hewan mamalia ternak menjadi nol, meningkatkan cakupan pengumpulan tinja manusia, dari 54,59% menjadi 71,92%, juga meningkatkan cakupan pengobatan dari 53% pada tahun 2018 menjadi 86,04% pada tahun 2019. Pengembangan Model Bada dapat menurunkan jumlah daerah fokus dari 5 menjadi 3 daerah fokus, juga menambah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut Pengembangan Model Bada dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan di daerah endemis schistosomiasis lain di Provinsi Sulawesi Tengah, dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal masingmasing desa. Kata kunci: Schistosomiasis, pemberdayaan masyarakat, pengembangan model Bada, Lengkeka, Poso.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here