
Hubungan Dukungan Sosial dan Perilaku Terhadap Kegemukan (IMT/U >1sd) pada Remaja di Sekolah di Jakarta Selatan
Author(s) -
Kencana Sari,
Indri Yunita Suryaputri
Publication year - 2019
Publication title -
bulletin penelitian kesehatan/buletin penelitian kesehatan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2338-3453
pISSN - 0125-9695
DOI - 10.22435/bpk.v47i1.252
Subject(s) - overweight , psychology , logistic regression , respondent , obesity , demography , anthropometry , body mass index , medicine , sociology , pathology , political science , law
Environmental effects on health including nutritional status can be in various forms, from physiologicaland emotional to social, spiritual and intellectual. Knowing socio-cultural factors, such as social supportsand behavior can help people maintain their normal nutritional status.This was a cross-sectional studyaiming at analyzing the relationship of social conditions and behavior with overweight and obesity inhigh school adolescents. The subject consisted of 161 students from 11th and 12th grade aged 14-17years in South Jakarta. Data collected included social data and behavior, respondent characteristics aswell as anthropometric measurements. Adolescent obesity is based on body mass index for age morethan 1 standard deviation. Bivariate and multivariate analyzes were performed with logistic regression.There were 25.5 percent respondents who were overweight or obese. There was a significant relationshipof liking fast food consumption (p:0.044; OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207) with overweight or obese.However, there was no significant relationship between social supports and overweight or obese.Adolescents who like to consume fast food have fourth time risk of overweight or obese. Education ofhealthy food and risk of consuming fast food is of importantance to mantain normal nutritional statusthroughout adulthood.
Key words: obesity, teenage, social support, fast food
Efek lingkungan terhadap kesehatan termasuk status gizi dapat berbagai bentuk, dari fisiologis danemosional, sosial, spiritual dan intelektual. Mengetahui faktor sosial-budaya, seperti dukungan sosial,dan perilaku dapat membantu orang untuk mempertahankan status gizi normal. Studi ini bertujuan untukmenganalisis hubungan faktor kondisi sosial dan perilaku dengan kegemukan pada remaja sekolahmenengah atas. Penelitian ini adalah penelitian potong lintang. Responden terdiri dari 161 anak muridkelas 11 dan 12 yang berumur 14-17 tahun di sekolah di Jakarta Selatan. Data yang dikumpulkan meliputidata sosial, perilaku, dan karakteristik responden serta pengukuran anthropometri. Status kegemukanremaja didasarkan pada IMT/U>1SD. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan dengan regresilogistik. Terdapat 25,5 persen responden yang kegemukan. Terdapat hubungan yang signifikan antaramenyukai konsumsi makanan siap saji (p:0.044; OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207) dengan kegemukan.Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kegemukan. Remajayang menyukai konsumsi makanan siap saji memiliki risiko empat kali lebih tinggi untuk untuk menjadigemuk. Promosi tentang jenis makanan sehat dan risiko konsumsi makanan siap saji penting dilakukanuntuk dapat menjaga status gizi normal hingga dewasa.
Kata kunci: kegemukan, remaja, dukungan sosial, makanan siap saji.