
SPIRITUALISME DAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM AL-QUR’AN
Author(s) -
Miskahuddin Miskahuddin
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal ilmiah al-mu'ashirah/jurnal ilmiah al-mu'ashirah: media kajian al-qur'an dan al-hadits multi perspektif
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2599-2619
pISSN - 1693-7562
DOI - 10.22373/jim.v13i1.2352
Subject(s) - humanities , spiritualism , art , psychology , psychoanalysis , medicine , alternative medicine , pathology
Basically, humans are spiritual beings because it is always driven by the need to ask a fundamental question. Among the fundamental question: why was I born? What is the meaning of my life? What is the purpose of my life? The answer of these questions all are spiritual. In addition, spiritualism needed by humans as he is able to give strength to man when experiencing a disaster or facing an uncertain future. By spiritualism man can penetrate the pain, suffering, tragedy, and predictions about the future is not hopeless
ABSTRAK
Pada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual karena selalu terdorong oleh kebutuhan untuk mengajukan pertanyaan mendasar. Pertanyaan mendasar tersebut di antaranya: mengapa saya dilahirkan? Apakah makna hidup saya? Apa tujuan hidup saya? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini semuanya bersifat spritual. Di samping itu, spiritualisme dibutuhkan oleh manusia karena ia mampu memberi kekuatan bagi manusia ketika mengalami bencana atau menghadapi masa depan yang tidak menentu. Dengan spiritualisme manusia dapat menembus rasa sakit, sengsara, musibah, dan ramalan-ramalan tentang masa depan tidak berpengharapan.