z-logo
open-access-imgOpen Access
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DI SEKOLAH PERSPEKTIF KEMENDIKNAS
Author(s) -
Raihan Putry
Publication year - 2019
Publication title -
gender equality: internasional journal of child and gender studies/gender equality
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-1959
pISSN - 2461-1468
DOI - 10.22373/equality.v4i1.4480
Subject(s) - humanities , sociology , art
Artikel ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena adanya dekadensi moral dan akhlak remaja di era globalisasi ini sudah tidak bisa dihindari lagi. Sebagai salah satu solusinya, pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mencetuskan adanya pendidikan karakter untuk diimplementasikan di sekolah, dan salah satu nilai karakter yang dimunculkan yaitu karakter religius. Survei yang dilakukan BKKBN menyatakan bahwa 63 persen remaja di beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks pranikah, dan para pelaku seks dini itu menyakini, berhubungan seksual satu kali tidak menyebabkan kehamilan. Dari berbagai kasus dan permasalahan pada era global sekarang, pendidikanlah yang pertamakali disoroti oleh masyarakat, khususnya pendidikan agama. Masyarakat menganggap bahwa pendidikan agama yang ada di Indonesia ini belum mampu membentuk manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia. Sekolah sebagai suatu instansi pendidikan dianggap tidak mampu melaksanakan pendidikan agama dengan baik sehingga berdampak pada berbagai kasus tersebut di atas. Masyarakat mengaggap bahwasannya pelaksanaan pendidikan agama di sekolah belum mampu menyentuh aspek-aspek religius siswa dalam rangka membentuk siswa yang taat pada aturan agama dan berakhlak sesuai dengan aturan-aturan syariat.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here