
Tata Kelola Desa Wisata Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal di Desa Tihingan Kabupaten Klungklung
Author(s) -
Komang Trisna Pratiwi Arcana,
Ida Bagus Gde Pranatayana,
Nyoman Arto Suprapto,
Moh Agus Sutiarso,
I Made Trisna Semara,
Ni Luh Putu Asti Candrawati,
Made Suri
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal abdi masyarakat
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2776-1819
DOI - 10.22334/jam.v1i1.5
Subject(s) - business administration , business , humanities , art
Desa Tihingan merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Klungkung. Desa wisata Tihingan memiliki daya tarik wisata budaya sebagai salah satu wilayah pembuat gong atau gamelan terbesar di Bali. Gong atau gamelan sebagai alat kesenian tradisional Bali yang ada di desa tersebut pernah menjadi daya tarik bagi wisatawan, namun karena pengelolaan nilai kearifan lokal yang belum dilakukan dengan baik berimplikasi pada penurunan kunjungan wisatawan. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, nilai-nilai kearifan lokal yang berbasis masyarakat di desa Tihingan di manajemen secara lebih baik dan profesional. Dengan mengumpulkan peserta pelatihan dari pelaku usaha dan pekerja bidang pariwisata seperti pemilik homestay, pemandu wisata, pengrajin gamelan, petani, dan wiraswasta melalui kelompok sadar wisata dan pemerintah desa setempat, maka target yang dicapai berupa peningkatan daya saing kepariwisataan melalui kualitas pelayanan melalui edukasi mengenai pemahaman CHSE, sadar wisata dan sapta pesona, kualitas pelayanan berbasis kearifan lokal, perencanaan destinasi wisata dan pelatihan homestay (pengelolaan akomodasi dan pelayanan makanan-minuman). Terdapat pula pelatihan untuk peningkatan kemampuan bahasa asing serta teknik memandu wisata budaya dan juga peningkatan kemampuan sumber daya manusia berupa tata kelola administrasi dan keuangan produk desa wisata, pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan dan pembuatan paket wisata, strategi pemasaran berbasis digitalisasi, pengelolaan produk wisata berbasis kearifan lokal, pengembangan dan pengemasan produk lokal berdaya saing global dan tata kelola kelembagaan kelompok sadar wisata. Melaui pelatihan tata kelola desa wisata berbasis kearifan lokal tersebut, masyarakat dan desa dapat saling bersinergi serta lebih peduli terhadap kelangsungan alam serta lingkungan yang menjadi aset utama dalam usaha pengembangan desa wisata Tihingan