z-logo
open-access-imgOpen Access
Penetapan penambatan N 2 Rhizobacterium secara kuantitatif dengan teknik isotop 15 N Quantitative assessment of N 2 fixing Rhizobacterium using isotope 15 N technique
Author(s) -
Laksmita Prima Santi
Publication year - 2016
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 1858-3768
DOI - 10.22302/iribb.jur.mp.v81i2.35
Subject(s) - rhizosphere , crop , dry matter , bacteria , horticulture , biology , agronomy , chemistry , genetics
Ability to quantify the amounts of N 2 fixed in agri-cultural land is critical to manage the N cycle for optimalfood and plantation crop production. Isotope and relatednuclear technique such as 15 N isotope dilution technique hasplayed a significant role in nutrient management analysis forquantification of biological N 2 fixation. The largest pool of Nin the environment is atmospheric N 2 and it has a constantnatural abundance of 0.3663 % atom15 N. 15 N is a stableisotope of N and used as a unique tracer to evaluate thepotential of N 2 fixing bacteria, especially symbiotic and non-symbiotic Rhizobacterium. A field experiment has beeninitiated at IBRIEC to assess the N 2 fixing capacity ofrhizobacterium isolated from sandy textured soil at CentralKalimantan and evaluate the potential of bacteria N 2 fixingon corn (Zea mays). Field experiment has been conducted atCiomas Research Station, IBRIEC-Bogor for four months.The field experiment has been organized according to themethod of Randomized Complete Blocks Design with sixtreatments and three replicates. The results of this studysuggested that the method was reliable for estimation of %Ndfa as well as quantitative analysis of the amount of N fixedfrom the atmosphare. The proportion of N 2 uptake derivedfrom the atmophere was estimated as 32% of the whole plantbasis which was equivalent to approximately 4.8 kg N/ha.The inoculation of Rhizobacterium increased dry matter ofcorn leaves, roots, and grains significantly.AbstrakKemampuan penetapan jumlah N 2 yang dapat ditambatpada lahan pertanian merupakan suatu hal yang penting untukmengatur siklus N sebagai upaya mencapai tingkat produk-tivitas yang optimal di tanaman pangan dan perkebunan.Teknik isotop atau yang berhubungan dengan teknologinuklir seperti isotop 15 N memiliki peran signifikan di dalammanagemen kebun berbasis nutrisi untuk mengkuantifikasipenambatan N 2 secara biologi. Cadangan N terbesar di dalamlingkungan adalah N 2 atmosfer. Cadangan ini memilikikelimpahan alami yang stabil pada 0,3663 % atom 15 N. 15 Nmerupakan isotop yang stabil dan digunakan sebagai pelacakyang bersifat spesifik untuk mengevaluasi bakteri penambatN 2 potensial, khususnya bakteri di daerah perakaran, baikyang bersifat simbiotik ataupun non simbiotik. Penelitianterkait dengan uraian di atas telah dilakukan di BalaiPenelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) dengan tujuan untuk menetapkan kemampuan menambatnitrogen dari Rhizobacterium yang diisolasi dari tanahtekstur berpasir asal Kalimantan Tengah serta mengevaluasipotensi bakteri dalam menambat N 2 pada tanaman jagung(Zea mays). Percobaan lapang dilakukan di Kebun PercobaanCiomas, BPBPI selama empat bulan. Kegiatan di lapangdidesain dalam Rancangan Acak Kelompok dengan enamperlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkanbahwa metode isotop 15 N dapat diaplikasikan untuk mem-perkirakan persentase N 2 yang ditambat dari atmosfer (Ndfa).Proporsi N yang diambil dari atmosfer diperkirakan sebesar32% dari seluruh bagian tanaman jagung yang setara dengan4,8 kg N/ha. Perlakuan inokulasi dengan Rhizobacteriummeningkatkan bobot kering daun, akar, dan pipilan jagungsecara signifikan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here