z-logo
open-access-imgOpen Access
Coronavirus Jakarta: Perbandingan Pemukiman Kumuh dan Pemukiman Mewah
Author(s) -
Marwan Wahyudin
Publication year - 2021
Publication title -
arkesmas (arsip kesehatan masyarakat)
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2579-8898
pISSN - 2502-7980
DOI - 10.22236/arkesmas.v6i1.5945
Subject(s) - physics
ABSTRAK Kasus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sudah merebak ke lebih dari 200 negara, salahsatunya Indonesia. Episentrum penyebaran COVID-19 di Indonesia adalah DKI Jakarta. KepadatanDKI Jakarta sebagai ibu kota negara menimbulkan banyak permasalahan seperti buruknyapemukiman. Terjadinya pemisahan antara pemukiman kumuh dan mewah adalah hasil persaingantingkat dan ekonomi penduduk. Selama pandemik berlangsung belum diketahui apakah pemukimankumuh atau pemukiman mewah yang lebih terdampak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperbedaan antara pemukiman kumuh dengan pemukiman mewah pada kasus COVID-19. Data yangdigunakan adalah data harian COVID-19 DKI Jakarta dari tanggal 25 Maret 2020 sampai dengan18 Oktober 2020 dengan menggabungkan data Badan Pusat Statistik berupa muatan dominan, yaitupemukiman kumuh dan mewah. Berdasarkan hasil penelitian, secara rata-rata harian keseluruhanjumlah kasus positif di pemukiman kumuh mencapai 65,58 kasus sedangkan pada pemukimanmewah mencapai 56,57 kasus. Pemukiman kumuh cenderung lebih beresiko terkena COVID-19dikarenakan ekonomi dan sulitnya akses kesehatan. Ditemukan perbedaan nyata antara pemukimankumuh dan mewah terhadap variabel kasus positif, pasien sembuh, pasien dirawat, pasienmeninggal, dan pasien yang melakukan isolasi mandiri. Perlunya penangan lebih tepat padapemukiman kumuh agar bisa mengurangi dampak yang terjadi. Kata Kunci: Pemukiman, Kumuh, Mewah, Jakarta, COVID-19

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here