
Keluarnya Britania Raya dari Keanggotaan Uni Eropa dan Implikasinya Bagi Perekonomian
Author(s) -
Danial Darwis,
Theyana Howay
Publication year - 2021
Publication title -
politicos
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2776-8031
pISSN - 2776-8023
DOI - 10.22225/politicos.1.2.2021.69-82
Subject(s) - humanities , brexit , political science , art , european union , economics , international trade
Pada Juni 2016, warga Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa, fenomena ini dikenal dengan nama Britania Exit yang disingkat dengan Brexit. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Britania Exit (Brexit) terhadap perekonomian Britania Raya, yaitu Gross National Income (GNI) dan Gross National Product (GNP) berdasarkan ekspor-impor, Foreign Direct Investment (FDI) dan ketenagakerjaan. Referendum menunjukkan bahwa lebih dari lima puluh persen warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa. Pasca politik British Exit (Brexit). Referendum Brexit terlihat dari alasan fundamental yaitu regulasi pasar ekonomi Inggris sendiri dan masalah imigrasi. Itu membuat Inggris kehilangan lebih banyak karena akses preferensial yang hilang ke pasar Uni Eropa yang besar. Tulisan ini menganalisis dengan menggunakan teori pertumbuhan ekonomi dan konsep kepentingan nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan sumber data sekunder yang didapatkan dari berita online, buku, jurnal, dan sumber-sumber tertulis lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research), dengan teknik analisis data yang dimulai dari reduksi data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Adapun hasil dan pembahasan dari tulisan ini adalah kepentingan nasional Inggris yang berupa persoalan kedaulatan menjadi alasan dari Brexit, meskipun hal tersebut berdampak terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh Inggris.