
Penolakan Dominika Terhadap Pemberlakuan Mata Uang SUCRE
Author(s) -
Selviana Lailil Maghfiroh
Publication year - 2021
Publication title -
sospol : jurnal sosial politik/sosial politik
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2597-6648
pISSN - 2088-8090
DOI - 10.22219/sospol.v7i2.10365
Subject(s) - humanities , political science , philosophy
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui mengapa Dominika membuat kebijakan untuk menolak mata uang SUCRE. Mata uang tersebut merupakan sebuah regional currency yang telah dicetuskan oleh ALBA untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. ALBA menganggap SUCRE sangat penting untuk diikuti oleh para anggotanya karena akan memberikan manfaat secara ekonomis. Penelitian ini menjelaskan keputusan Dominika menolak integrasi moneter SUCRE yang dianalisis dari berbagai faktor internal dan eksternal berdasarkan teori The Formulation of Foreign Policy Objectives oleh Keith R. Legg dan James F. Morisson. Artikel ini menggunakan metode eksplanatif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data sekunder dalam prosesnya. Hasilnya menunjukkan bahwa keputusan Dominika tidak menerapkan SUCRE sebagai regional currency dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut yaitu: 1) Jika Dominika mengadopsi mata uang tersebut maka akan bertentangan dengan keanggotaannya di OECS, 2) Keadaan ekonomi Dominika yang rendah membuat negara tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan di SUCRE yang berdampak pada ketidakleluasaan untuk mempengaruhi kebijakan moneter terhadap mata uang tersebut. Selain itu, faktor eksternal yang juga menjadi pertimbangan terbatasnya pangsa pasar dominika di SUCRE.