z-logo
open-access-imgOpen Access
Pergerakan Sosial Perempuan Pesisir dalam Memperjuangkan Hak Asasi Manusia dan Kesetaraan Gender
Author(s) -
Ratna Indrawasih,
Lengga Pradipta
Publication year - 2021
Publication title -
satwika : kajian ilmu budaya dan perubahan sosial
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2580-8567
pISSN - 2580-443X
DOI - 10.22219/satwika.v5i1.15537
Subject(s) - humanities , political science , philosophy
Komunitas pesisir di Indonesia sangat rentan dengan kemiskinan. Untuk mengatasi kemiskinan, kontribusi dari laki laki dan perempuan sangat dibutuhkan. Menurut data terkini, terdapat 2.7 juta nelayan di Indonesia dan mayoritas berada di garis kemiskinan. Nelayan yang masuk dalam kategori ini bukan hanya nelayan laki–laki, namun juga nelayan perempuan. Berbicara mengenai nelayan, laki–laki selalu menjadi sentra utama dalam kegiatan perikanan. Namun pada kenyatannya, di beberapa daerah di Indonesia, kaum perempuan cenderung memiliki peranan lebih signifikan dibanding laki-laki, baik di area domestik maupun pada kegiatan produktif yang berhubungan dengan perikanan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisa keterlibatan serta peran perempuan pesisir dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya serta memberikan pemahaman mengenai kondisi serta pergerakan sosial perempuan pesisir Demak, agar keberadaan mereka diakui oleh pemerintah. Artikel ini dibuat berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten Demak dengan menggunakan metode kualitatif melalui pengumpulan data primer (ke lapangan) dan analisa data sekunder. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini menggambarkan bahwa perempuan nelayan di Kabupaten Demak telah menyadari bahwa mereka harus melakukan pergerakan sosial agar bisa memperjuangkan hak dan kesetaraan mereka sebagai subjek hukum yang diakui oleh negara karena melalui pergerakan tersebut barulah mereka bisa mengakses segala program peningkatan kapasitas yang bermanfaat untuk pengurangan kemiskinan. In Indonesian coastal communities, poverty is becoming one of the major issue. To eradicate poverty, there should be a significant contribution from male and female. According to the latest data, there are 2.7 million fishermen in Indonesia who trapped in poverty. Fishermen who included in this category are not only male, but also female. Discussing about fishermen, male have always been the main centers in fishing activities. But in fact, in some regions in Indonesia, women have more significant role than men, both in the domestic area and in productive activities. This article aims to analyze the involvement of coastal women in fulfilling their family needs as well as to give such understanding about their vivid condition in conducting social movement, so that their existence will be acknowledged by government. This article is based on field research conducted in Demak regency using qualitative methods, such as data collected from primary and secondary sources. The result of this research elucidates that fisherwomen in Demak has realized that they need to conduct social movement to fight for the rights and equalities as the legal subject of a State, because through that movement, then they might access the capacity building program which can eradicate their poverty level.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here