
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil dalam Pencegahan Anemia Pada Kehamilan Di Puskesmas Rumbai Bukit Tahun 2016
Author(s) -
Rizka Angrainy
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal endurance
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2477-6521
DOI - 10.22216/jen.v2i1.1654
Subject(s) - medicine , gynecology , anemia
Menurut World Health Organization (WHO) 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan ini disebabkan oleh defesiensi besi maupun perdarahan akut dan diperkirakan 35-37% ibu hamil yang mengalami anemia. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, data terbaru menyebutkan 40-60% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia yang artinya 5 dari 10 ibu hamil mengalami anemia. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Puskesmas Rumbai Bukit merupakan Puskesmas dengan anemia berat tertinggi yaitu sebesar 11,4% anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil dalam pencegahan anemia kehamilan. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitaf. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Rumbai Bukit yang berjumlah 118 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu sebanyak 54 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dengan menyebarkan kuisioner dan diolah secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden yang berpengetahuan kurang mayoritas tidak melakukan sikap pencegahan anemia 28 orang (51,9%). dan minoritas responden pengetahuan yang baik tidak melakukan sikap pencegahan anemia sebanyak 1 orang (7,40%). Berdasarkan pengolahan data antara hubungan pengetahuan dengan sikap pencegahan anemia didapatkan hasil chi square dengan nilai P value = 0,014 < 0,05 hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan anemia dan bagi pihak Puskesmas diharapkan lebih memprioritaskan pencegahan anemia melalui penyuluhan yang dapat dilakukan di Puskesmas.