AN INVESTIGATION TO THE LEVEL OF LEARNING IN SMALL AND MEDIUM SCALE ENTERPRISES/SMES USING BLOOM’S TAXONOMY OF INDIVIDUAL LEARNING

The study aims at investigate the level of individual learning in small and medium scale enterprises/SMEs as an important element in organizational knowledge, which will further determine the competitive advantage in SMEs. Using qualitative methodology, the study was empirically undertaken as a case study research with four SMEs in two major business sectors in Padang, West Sumatra - Indonesia. Owners-managers and employees were the informant of the study. Bloom’s taxonomy of individual learning was used as the cornerstone and thematic analysis to the result of in-depth interview was operated as the method of analysis. The study found that the level of learning in SMEs in the context of study is low. In affective and cognitive domains of individual learning, the study found that owners-manager and employees in SMEs in the context of study reached the level 1 (affective domain) and the level 2 (cognitive domain). This paper has value and originality in terms of the detailed empirical description of the level of learning in SMEs which is based on the interview with informants. Practically, results of this study can be used as an important academic consideration to assist the formulation of government interventions in the personal capacity building for SMEs.   Penelitian ini bertujuan untuk melakukan investigasi mengenai tingkat pembelajaran individu pada usaha kecil dan menengah/UKM sebagai elemen penting dalam pembentukan pengetahuan yang berkembang dalam organisasi, yang lebih lanjut akan menentukan daya saing UKM. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan secara empiris dilakukan melalui pendekatan case study pada pemilik-pengelola dan karyawan UKM pada dua sektor usaha di Padang, Indonesia. Taksonomi Bloom yang merupakan konsep utama dalam proses pembelajaran individu digunakan sebagai teori dasar dalam penelitian ini. Analisis tematik terhadap hasil interview lebih lanjut digunakan sebagai metoda analisis. Penelitian ini menemukan fakta rendahnya tingkat pembelajaran dalam UKM. Pada domain afektif maupun kognitif, pemilik-pengelola dan karyawan UKM pada konteks penelitian menunjukkan level 1 pada domain afektif dan level 2 pada domain kognitif. Artikel ini dinilai memiliki nilai dan orisinalitas terkait dengan temuan empiris secara detil mengenai tingkat pembelajaran individual dalam UKM. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sebuah pertimbangan akademis penting untuk membantu proses penetapan formulasi intervensi pemerintah bagi program personal capacity building dalam UKM.