
ANALISIS KINERJA INDUSTRI MANUFAKTUR SE-SUMATERA TAHUN 2010-2015
Author(s) -
Juli Panglima Saragih
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal ekonomi and kebijakan publik/jurnal ekonomi and kebijakan publik
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2528-4673
pISSN - 2086-6313
DOI - 10.22212/jekp.v9i2.747
Subject(s) - business , business administration
Industri manufaktur merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian nasional. Kontribusinya semakin meningkat terhadap PDB sejak 2005 seperti halnya industri manufaktur di Sumatra. Industri manufaktur Sumatra sebagian besar berbasis perkebunan, sumber daya alam minyak dan gas bumi. Penelitian ini mengkaji dan menganalysis kinerja industri manufaktur di Sumatra dengan menggunakan metode (Standardized) Location Quotient yakni mengkaji kinerja industri manufaktur Sumatra kontribusinya terhadap PDB Sumatra dan industri manufaktur nasional. Metode analysis LQ menggunakan data-data industri manufaktur se-Sumatra periode 2010-2015. Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan antara lain bahwa industri manufaktur di Sumatra periode 2010-2015 memiliki nilai LQ˂1. Artinya secara agregat industri manufaktur di Sumatra masih belum dapat diandalkan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi (PDB) Sumatra walaupun berkontribusi positif terhadap industri manufaktur nasional. Secara keseluruhan, industri manufaktur tumbuh signifikan hanya terjadi di 3 provinsi yakni Sumatra Utara, Kepuluan Riau, dan Riau periode 2010-2015. Tetapi 2 provinsi lain seperti Sumsel dan Lampung dengan pertumbuhan industri yang moderat. Sedangkan 5 provinsi sisanya mengalami pertumbuhan yang sangat lambat periode yang sama. Secara nasional kontribusi industri manufaktur Sumatra relatif besar setelah Pulau Jawa dibandingkan daerah lain di luar Jawa. Alternatif solusi yang dapat ditempuh adalah perlu diverfsifikasi industri Sumatra sesuai potensi sumber daya yang dimiliki untuk memperkuat struktur industri manufaktur di Sumatra yang tidak hanya industri berbasis perkebunan dan sumber daya alam. Pilihan industri yang tepat tidak mudah tetapi penting. Kebijakan industri nasional jangka menengah 2015-2019 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri di Sumatra dan Indonesia ke depan.