
Evaluasi Tipe Pemanfaatan Lahan Pertanian dalam Upaya Mitigasi Kerusakan Lahan Di Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara
Author(s) -
Bayu Aji Setiawan,
Prapto Yudono,
Sriyanto Waluyo
Publication year - 2018
Publication title -
magazine mitra investor (edisi elektronik)
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2302-7452
DOI - 10.22146/veg.35769
Subject(s) - physics , forestry , horticulture , geography , biology
Tanaman sayur-sayuran dan bunga-bungaan banyak dihasilkan di tanah andisol dan alfisol dengan elevasi berkisar antara 350-1500 m di atas permukaan laut (dpl). Kentang di Indonesia merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis cukup menjanjikan, sehingga petani berlomba-lomba untuk menanam tanaman tersebut. Lahan pegunungan yang sudah dimanfaatkan menjadi lahan pertanian perlu dilakukan evaluasi tipe pemanfaatan lahan guna mengetahui potensi produksi dan dampak kerusakan lahan yang timbul. Penelitian ini dilakukan di desa Giritirta, kecamatan Pejawaran, kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang dilaksanakan pada bulan Juli 2017-November 2017. Metode yang digunakan adalah penelitian survei terhadap kualitas lahan dengan pengamatan langsung di lapangan, dan mengumpulkan data-data dari instansi terkait, serta survei terhadap respons petani yang dilakukan dengan wawancara. Data primer yang diambil adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui kegiatan observasi, wawancara dan/atau kuisioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Pemanfaatan lahan pertanian di lokasi penelitian berupa budidaya tanaman semusim dengan komoditas utama kentang (Solanum tuberosum L.) dengan teknik penanaman searah lereng serta minim tindakan konservasi lahan. Tingkat bahaya erosi tergolong dalam klas sangat berat di semua satuan lahan yang menyebabkan potensi kerusakan lahan tinggi dalam kurun waktu yang singkat. Cara mitigasi kerusakan lahan yang cocok untuk dilaksanakan yaitu dengan penanaman kopi arabika dan teh pada kelerengan curam (26%-40%) serta tanaman kina pada kelerengan sangat curam (>40%). Perbaikan lahan yang dilakukan dengan pembuatan dan perbaikan teras, penanaman strip rumput, serta pembuatan rorak