z-logo
open-access-imgOpen Access
Pengaruh Implantasi Subkutan Logam Kobalt Kromium sebagai Bahan Alternatif Mini Screw Orthodontics terhadap Reaksi Jaringan Kelinci Albino
Author(s) -
Ananto Ali Alhasyimi,
Siti Sunarintyas,
Marsetyawan Hne Soesatyo
Publication year - 2015
Publication title -
majalah kedokteran gigi indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2460-0164
pISSN - 2442-2576
DOI - 10.22146/majkedgiind.9018
Subject(s) - medicine , gynecology
Mini screw orthodontics merupakan alat yang digunakan dalam perawatan ortodonsia untuk kasus yang membutuhkan absolute anchorage. Mini screw yang tersedia terbuat dari logam nikel titanium atau stainless steel yang pada beberapa pasien menyebabkan reaksi pada jaringan. Uji implantasi adalah uji yang dilakukan untuk menentukan biokompatibilitas medical device yang berkontak langsung dengan jaringan hidup. Respon jaringan terhadap jejas pasca implantasimempengaruhi derajat pembentukan jaringan granulasi, reaksi benda asing, dan fibrosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek lokal implantasi kobalt kromium sebagai alternatif bahan mini screw orthodontics terhadap jaringan subkutan kelinci albino. Subjek penelitian berupa 20 ekor kelinci jantan albino yang digunakan untuk 2 kelompok(perlakuan dan kontrol negatif). Kobalt kromium dibuat lempengan diameter 10 mm dan ketebalan 1 mm. Pada kelompok perlakuan, material diimplankan pada jaringan subkutan dorsum kelinci dengan insisi sampai terbentuk poket subkutan, dasar poket tidak lebih dari 10 mm dari garis awal insisi dan dilakukan suturing. Kelompok kontrol hanya dilakukanincisi kemudian disuturing. Secara makroskopis 24 jam pasca implantasi, daerah implan diamati terjadinya edema, hematoma, enkapsulasi dan tanda-tanda inflamasi. Evaluasi secara mikroskopis pada hari ke 14 pasca implantasi, diamati perubahan histopatologis infiltrasi sel-sel inflamasi, kemudian rerata hasil diuji dengan uji independent samplet-test untuk mengetahui apakah ada perbedaan jumlah sel-sel inflamasi pada kelompok perlakuan dan kontrol. Hasil pengamatan makroskopis, kelompok perlakuan maupun kontrol hanya terlihat tanda inflamasi ringan berupa eritema. Rerata dan Simpangan baku jumlah PMN, limfosit, sel plasma, makrofag, giant cell, neovaskularisasi, fibrosis kobalt kromium dan kontrol berturut turut yaitu (0,6 ± 0,49; 0,7 ± 0,48); (0,9 ± 0,87; 1,0 ± 0,67); (0,6 ± 0,24; 0,6 ± 0,21); (1,4 ± 0,84; 0,9 ± 0,74); (0,5 ± 0,27; 0); (0,6 ± 0,33; 0,7 ± 0,48); (0,5 ± 0,27; 0,1 ± 0,02). Hasil t-test menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (p>0,05) pada 6 parameter inflamasi sedangkan parameter giant cell menunjukkan perbedaan yang signifikan (p 0.05). The conclusion of this study is that the cobalt chromium alloy can affect the subcutaneous tissue by inducing giant cell infiltration on day 14 post-implantation as the result of foreign body reactions.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here