Open Access
STRATEGI PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PEMUDA DALAM MEWUJUDKAN WIRAUSAHAWAN MANDIRI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN EKONOMI KELUARGA (Studi pada Koperasi Sumekar di Kampung Sanggrahan Pathuk Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
Author(s) -
Lusmino - Basia
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal ketahanan nasional/jurnal ketahanan nasional
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2527-9688
pISSN - 0853-9340
DOI - 10.22146/jkn.10226
Subject(s) - political science , physics , humanities , philosophy
Upaya mewujudkan wirausahawan muda merupakan bagian dari kebijakan nasional pembangunan kepemudaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan wirausaha pemuda dalam mewujudkan wirausahawan mandiri di Kampung Sanggrahan Pathuk Kecamatan Ngampilan Yogyakarta, kemudian untuk menganalisis aspek kendala-kendala yang terjadi selama menjalankan wirausaha, yang terakhir untuk menganalisis ketahanan ekonomi keluarga para wirausaha, di Kampung Sanggrahan Pathuk Kecamatan Ngampilan Yogyakarta.Metode yang digunakan yakni metode penggabungan antara metode deskriptif kualitatif dan metode deskiptif kuantitatif, dengan menggunakan wawancara terstruktur, kuisioner, studi pustaka observasi dan dokumentasi. Untuk mengukur strategi Pemuda mengembangkan usaha dalam mewujudkan wirausahawan mandiri digunakan 7 indikator, selain itu guna mengukur ketahanan ekonomi keluarga para wirausahawan muda di Kampung Sanggrahan Pathuk Kecamatan Ngampilan Yogyakarta digunakan 2 indikator yakni, 1) pendapatan para wirausaha dengan standar upah minimum Kota Yogyakarta, dan 2) kebutuhan.Hasil penelitian ini menunjukan dari 7 indikator strategi pengembangan wirausaha dalam mewujudkan wirausahawan mandiri terdapat 3 (tiga) indikator yang belum dilaksanakan secara efektif oleh para pemuda yaitu kepemimpinan, pemasaran dan legalitas usaha. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sumberdaya serta modal yang dimiliki dalam usaha mengembangkan pemasaran produk serta legalitas usaha, indikator strategi pengembangan dalam mewujudkan wirausahawan mandiri berupa motivasi dan kreatifitas telah mampu dilakukan baik oleh para pemuda, namun dari segi persaingan usaha dan perubahan pasar masih menemui hambatan berupa penetapan harga produk usaha yang mengacu pada kebijakan harga yang telah ditetapkan pemerintah berupa perubahan harga pasar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dan tarif dasar listrik yang justru menjadi hambatan pemuda dalam mewujudkan wirausahawan mandiri. Dari total wirausahawan muda sejumlah 36 (tiga puluh enam) orang, ketahanan ekonomi keluarga dari aspek pendapatan didapatkan sebesar 67 persen dan dari aspek kebutuhan didapatkan sebesar 66,7 persen. Persentase demikian menunjukan bahwa ketahanan ekonomi keluarga para pemuda wirausaha di Kampung sanggrahan dikategorikan tidak miskin karena memperoleh pendapatan di atas UMK rata-rata dan mampu memenuhi kebutuhan primer, sekunder, tersier, hal ini jelas mengambarkan bahwa strategi dalam mewujudkan wirausaha tidak terlalu berimplikasi terhadap ketahanan ekonomi keluarga namun justru berimplikasi terhadap pengembangan usaha para pemuda karena belum menerapkan strategi penuh dalam mewujudkan wirausahawan mandiri.