Open Access
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Mental Se-Jiwaku terhadap Kecemasan dan Perilaku Impulsif Siswa pada Salah Satu SMA di Yogyakarta: Studi Retrospektif
Author(s) -
Heavysta British Fenderin,
Intansari Nurjannah,
Ariani Arista Putri Pratiwi
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal keperawatan klinis dan komunitas (clinical and community nursing journal)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-4948
pISSN - 2614-445X
DOI - 10.22146/jkkk.61666
Subject(s) - anxiety , wilcoxon signed rank test , mental health , impulsivity , psychology , medicine , clinical psychology , psychiatry , mann–whitney u test
ABSTRACTBackground: The total number of adolescents in the world who have anxiety reaches 31,9%, or as many as 1 in 3 teenagers, when they are 18 years old. In addition to anxiety, problems in the form of messing up/making trouble are also often encountered in school-age children, this is due to their limited ability to provide an assessment of the situation which then gives rise to impulsive behaviour. Health education might be applied to help student in regard to anxiety and impulsive behaviours.Objective: To determine whether Se-Jiwaku Mental Health Education affects the level of anxiety and impulsive behaviours among students in one of senior high school in Yogyakarta.Methods: This study used a retrospective study design with a descriptive-analytic approach. There were 14 respondents which consisted of 12 females and 2 males. T-MAS and BIS-11 questionnaire were applied as data collecting instruments. The analytical test used was the non-parametric Wilcoxon analysis to see the change in data from pre-test to post-test due to the influence of the Se-Jiwaku Mental Health Education intervention.Results: The results of this study was 11 out of 14 respondents experience anxiety. For the impulsivity variable, the response range was between 62-89 with a cut-off point of 30 and a maximum score of 120, The Wilcoxon test results on the anxiety variable showed a score of 0,077 (more than p=0,05) and the impulsivity variable showed a sig. 2 tailed number of 0,268 (more than p=0,05)Conclusion: There is not any effect of Se-Jiwaku Mental Health Education on the level of anxiety and impulsive behaviours in Yogyakarta Senior High School Students who become research respondents.Keyword: anxiety, impulsive behaviours, Sejiwaku mental health education ABSTRAKLatar belakang: Total remaja di dunia yang memiliki kecemasan mencapai angka 31,9% atau sebanyak 1 dari 3 remaja mengalami kecemasan saat berusia 18 tahun. Selain kecemasan, permasalahan berupa mengacau/berbuat onar juga sering ditemui pada anak usia sekolah. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dalam memberi penilaian terhadap situasi yang kemudian memunculkan perilaku impulsif. Pendidikan kesehatan dapat diaplikasikan untuk membantu siswa terkait kecemasan dan perilaku impulsif ini.Tujuan: Untuk mengetahui apakah Pendidikan Kesehatan Mental Se-Jiwaku berpengaruh pada tingkat kecemasan dan perilaku impulsif pada siswa di salah satu SMA di Yogyakarta.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Retrospective Study dengan pendekatan deskriptif analitik. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 14 siswa yang terdiri dari 12 perempuan dan 2 lelaki. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner T-MAS dan BIS-11. Uji analisis yang digunakan adalah analisis non-parametrik Wilcoxon untuk melihat perubahan data dari pre-test ke post-test akibat pengaruh intervensi Pendidikan Kesehatan Mental Se-Jiwaku.Hasil: Hasil penelitian mendapati 11 dari 14 responden (78,6%) mengalami kecemasan sedangkan untuk variabel perilaku impulsif, responden memiliki rentang respon antara 62-89 dengan cut-off poin 30 dan skor maksimal 120. Uji Wilcoxon pada variabel kecemasan menunjukkan skor 0,077 (lebih besar dari p=0,05) dan pada variabel perilaku impulsif menunjukkan angka sig.2 tailed sebesar 0,268 (lebih besar dari p=0,05).Kesimpulan: Tidak ada pengaruh Pendidikan Kesehatan Mental Se-Jiwaku terhadap tingkat kecemasan dan perilaku impulsif pada Siswa SMA di Yogyakarta yang menjadi responden penelitian ini.Keyword: kecemasan, perilaku impulsif, Pendidikan Kesehatan Mental Se-Jiwaku