Open Access
Dampak Perubahan Pemanfaatan Hutan Lindung di RPH Mangunan terhadap Pendapatan Penyadap Getah Pinus
Author(s) -
Slamet Riyanto,
Wahyu Andayani,
Hilma Nadhifa
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal ilmu kehutanan/jurnal ilmu kehutanan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2477-3751
pISSN - 0126-4451
DOI - 10.22146/jik.57465
Subject(s) - forestry , geography
Sejak tahun 2015 Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan Yogyakarta mengehentikan kegiatan pemanfaatan hutan dalam bentuk penyadapan getah pinus di kawasan hutan lindung yang secara adminitrasi pengelolaan hutan berada di Resort Pengelolaan Hutan Mangunan Bagian Daerah Hutan Bantul-Kulonprogo. Bentuk pemanfaatan hutan lindung selanjutnya dialihkan menjadi pemanfaatan hutan untuk wisata alam dan jasa lingkungan. Perubahan bentuk pemanfaatan ini mempengaruhi penghidupan ekonomi bagi rumah tangga penyadap getah pinus yang telah memiliki ketergantungan sumber pendapatan terhadap kegiatan pemanfaatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pendapatan rumah tangga penyadap getah pinus serta kontribusi sumber pendapatan dari sumberdaya hutan terhadap pendapatan total rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan melibatkan 56 responden dari 69 penyadap getah pinus yang berdomisili di tiga desa yaitu Desa Munthuk, Desa Mangunan dan Desa Terong. Pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam, observasi dan pemanfaatan data sekunder. Data dianalisis secara deskriftif-kuantitatif untuk memberikan penjelasan perubahan atau perbandingan aktivitas, tingkat dan kontribusi sumber pendapatan dari hutan dengan adanya perubahan pemanfaatan hutan. Temuan-temuan dari penelitian ini adalah: (1) Hanya sebagian dari penyadap getah pinus (35 responden) yang dapat beralih aktivitasnya menjadi pekerja hutan wisata, (2)Rata-rata tingkat pendapatan bagi penyadap yang tidak dapat beralih menjadi pekerja atau pengelola wisata sebelum dan sesudah adanya perubahan pemanfaatan berturut-turut sebesar Rp 16.033.062/tahun dan Rp 13.320.967/tahun, (3)Rata-rata tingkat pendapatan bagi penyadap yang dapat beralih menjadi pekerja atau pengelola wisata sebelum dan sesudah adanya perubahan pemanfaatan berturut turut sebesar Rp 12.076.329/tahun dan Rp 29.809.157/tahun, (4) Kegiatan penyadapan berkontribusi sebesar 23% dan pendapatan dari aktivitas di kegiatan wisata hutan pinus berkontribusi sebesar 62% terhadap pendapatan total tahunan. The Impact of Change in Protected Forest Utilization in RPH Mangunan on Income of Pine Sap TapperAbstractSince 2015 the Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan Yogyakarta has stopped the activity of utilizing pine sap tapping in protected forest areas which administratively located at Resort Pengelolaan Hutan Mangunan, Bagian Daerah Hutan Bantul Kulon Progo. Forest Utilization was then shifted into recreational forest. The change in forest utilization affected the livelihood of pine sap tapper households that already have dependence on a source of income based on these utilization activities. This study aims to compare the source diversity and level of household income of pine sap tappers as well as the share of income from forest resources to total income due to the change in forest utilization. This study used a survey involving 56 respondents from 69 pine sap tappers domiciled in three villages namely Munthuk, Mangunan and Terong Village. Data collection through in-depth interviews, observations and use of secondary data. The data were analyzed in a descriptive quantitative approach to provide an explanation of comparisons of activities, levels and contributions of sources of income from the forest due to changes in forest utilization. The important findings of this study are: (1) Only a portion of pine sap tappers (35 respondents) can switch their activities to workers in recrational forest (2) Average level of household income for tappers who cannot shift to workers in recreational forest are Rp 16033,062 /year and Rp. 13,320,967 /year, (3)Meanwhile, for tappers who can switch to workers in recreational forest are Rp. 12,076,329 / year and Rp. 29,809,157/year respectively for before and after changes in forest utilization(4) Income from tapping activitiy contributed 23% and income from activities in pine recreational forest contributed 62% to total annual income.