
Analisis Finansial Perkebunan Kayuputih Skala Kecil: Studi Kasus Pilot Project Pengembangan Kayuputih untuk Kelompok Tani di Kampung Rimbajaya, Distrik Biak Timur
Author(s) -
Prastyono Prastyono,
Noor Khomsah Kartikawati,
Sumardi Sumardi,
A. Rimbawanto
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal ilmu kehutanan/jurnal ilmu kehutanan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2477-3751
pISSN - 0126-4451
DOI - 10.22146/jik.57456
Subject(s) - agricultural science , internal rate of return , payback period , toxicology , mathematics , biology , economics , production (economics) , macroeconomics
Produksi minyak kayuputih dari Kepulauan Maluku dan Pulau Jawa saat ini masih jauh di bawah permintaan kayuputih dalam negeri. Ekstensifikasi perkebunan kayuputih skala kecil yang dikelola oleh masyarakat dengan menggunakan benih unggul dapat menjadi solusi untuk meningkatakan produksi minyak kayuputih di Indonesia. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kelayakan finansial dari usaha perkebunan kayuputih skala kecil dengan menggunakan data dari pilot project pengembangan industri kayuputih skala kecil di Kampung Rimbajaya, Distrik Biak Timur seluas 5 ha. Kelayakan finansial dilihat dari kriteria investasi yang umum digunakan yaitu net present value (NPV), internal rate of return (IRR), benefit-cost ratio (BCR) dan payback period. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa kebun kayuputih unggul skala kecil layak untuk diusahakan dengan NPV untuk jangka waktu 25 tahun pada discount rate 9,2% adalah sebesar Rp 757.171.972,00 (Rp 151.434.394,32 per hektar), IRR sebesar 72,74%, BCR sebesar 1,77 dan payback period setelah 2 tahun 3 bulan. Secara finansial perkebunan kayuputih yang menggunakan benih unggul lebih layak diusahakan dibandingkan dengan komoditas bambu, sengon, sawit dan kopi. Financial Analysis of a Small Scale Cajuput Plantation: A Case Study of A Pilot Project for A Farmer Group in Rimbajaya Village, East Biak DistrictAbstractProduction of cajuput oil from the Moluccas and Java Island is currently far below the domestic demand for the oil. Extensification of small-scale cajuput plantations managed by community using improved seeds is expected to increase cajuput oil production inIndonesia. This study investigates the financial feasibility of a 5 ha-cajuput plantation using data collected from a pilot project for a farmer group in Rimbajaya Village, East Biak District. Financial feasibility was assessed by calculating four investment criteria: netpresent value (NPV), internal rate of return (IRR), benefit-cost ratio (BCR) and payback period. The analysis showed that a small-scale cajuput plantation was financially feasible with NPV (25 years) at a 9.2% discount rate was IDR 687,583,363.00 (IDR 137,516,672.63 per hectare), IRR of 66.5%, BCR of 1.70 and payback period after 2 years and 3 months. Investation in a cajuput plantation planted with improved seeds is more feasible than that in bamboo, sengon, palm oil and coffee plantations.