
Pengaruh Ukuran Serbuk dan Penambahan Tempurung Kelapa Terhadap Kualitas Pelet Kayu Sengon
Author(s) -
Anindya Husnul Hasna,
Johanes Pramana Gentur Sutapa,
Denny Irawati
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal ilmu kehutanan/jurnal ilmu kehutanan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2477-3751
pISSN - 0126-4451
DOI - 10.22146/jik.52428
Subject(s) - horticulture , biology
Limbah industri kayu sengon menjadi salah satu bahan baku dalam pembuatan pelet kayu karena potensinya yang cukup besar. Akan tetapi pelet kayu sengon memiliki kerapatan serta nilai kalor yang rendah. Untuk meningkatkan sifat bahan bakar pelet kayu Sengon maka dilakukan pencampuran bahan dengan serbuk tempurung kelapa. Penelitian ini menggunakan bahan dari limbah serbuk gergaji sengon (Falcataria moluccana (Miq.)) dan limbah tempurung kelapa (Cocos nucifera). Masing-masing bahan dibuat partikel pada 3 kelompok ukuran yaitu 20-40 mesh, 40-60 mesh, dan 60-80 mesh. Ke dalam serbuk kayu sengon ditambahkan serbuk tempurung kelapa dengan penambahan 25%, 50%, dan 75%, sedangkan untuk kontrol (0%) adalah pelet kayu sengon tanpa penambahan tempurung kelapa. Pelet dibuat dengan menggunakan single-pelletizer pada suhu ruang dengan tekanan 100 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi bahan baku yang berbeda (sengon dan tempurung kelapa) memberikan pengaruh terhadap sifat fisika dan kimia pelet kayu. Semakin tinggi persentase campuran serbuk tempurung kelapa pada pelet kayu sengon maka semakin tinggi keteguhan tekan, karbon terikat, total karbon dan nilai kalor, sedangkan untuk kadar zat mudah menguap, kadar abu, kadar N, S, dan H semakin rendah. Pelet terbaik dihasilkan pada kombinasi penambahan tempurung kelapa 50% dengan ukuran 60-80 mesh yang memiliki sifat kadar abu yang rendah (0,79%) dan nilai kalor yang tinggi (5129,07 Kal/g), serta keteguhan tekan yang masih cukup tinggi (444,75N). Hasil tersebut memenuhi standar SNI 8021:2014.Effect of Particle Size and Addition of Coconut Cell on the Quality of Sengon Wood PelletAbstractThe waste of sengon (Falcataria moluccana) industry becomes one of the raw materials in the manufactured of wood pellets, because of its potency. However F. moluccana pellets posses low density and calorific value. To improve its properties, a materials mixing with coconut shell parcticles was conducted. This study used material from the waste of sengon (F. moluccana) sawdust and the waste of coconut (Cocos nucifera). Particles from those materials were made on 3 sizes which are 20-40 mesh, 40-60 mesh, and 60-80 mesh. 25%, 50%, and 75% of coconut shell were added into sengon sawdust, while woode pellets with no additions were used as a control. Pellets are made using single-pelletizer at room temperature with a pressure of 100 kg/cm2. The research results showed if the different material combination (sengon and coconut shell) gave significant effect to physical properties and chemical content of wood pellets. Higher percentage of coconut shell gives higher compressive strength, fixed carbon content, total of carbon, and calorific value, while volatile matter, ash content, N, S, and H content showed lower value. The best pellet was resulted from combination between coconut shell addition 50% and nesh size 60 – 80 which posses quite low ash content (0.79%) and high calorific value (5129.07 Kal/g), and high compression strength (444.75 N). This result has qualified the standard of SNI 8021:2014.