
Pola Pengobatan Pasien Skizoafektif Tipe Depresif di RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang
Author(s) -
Yurida Ni'ma Annisa,
Zullies Ikawati
Publication year - 2021
Publication title -
majalah farmaseutik
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-0063
pISSN - 1410-590X
DOI - 10.22146/farmaseutik.v1i1.59068
Subject(s) - medicine , gynecology
Tatalaksana depresi tunggal tanpa gejala psikotik erat kaitannya dengan antidepresan, namun identifikasi tatalaksana yang tepat khususnya pada sindroma depresi sebagai satu bagian gejala yang menyertai gangguan jiwa tentunya lebih rumit. Salah satu diagnosa terbanyak untuk gangguan jiwa yang disertai sindroma depresi adalah Skizoaktif Tipe Depresif/STD (F21.5). Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola pengobatan pasien STD yang diterapkan di RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Penelitian ini merupakan studi non-eksperimental dengan metode evaluasi deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari data catatan rekam medis pasien dengan diagnosa STD yang menjalani terapi rawat jalan (RJ) dan atau rawat inap (RI) pada tanggal 1 Januari - 31 Desember 2018. Jumlah kasus STD dalam penelitian ini adalah 123 kasus yang terdiri dari 38 kasus RJ dan 85 kasus RI. Monoterapi dengan fluoksetin merupakan pola pengobatan antidepresan terbanyak di RJ (52,63%) dan RI (69,14%) dengan jumlah penggunaan antidepresan terbanyak adalah fluoksetin (77,14%). Penggunaan antipsikotik terbanyak adalah risperidon (32,13%) dengan terapi ajuvan yang paling umum digunakan adalah triheksifenidil (65,38%). Presentase kesesuaian terapi antidepresan adalah 100% sesuai obat pada seluruh kasus dan sebagian besar sesuai dosis dengan standar Kepmenkes dan guideline APA tahun 2010.