z-logo
open-access-imgOpen Access
Luaran Klinis dan Analisis Biaya Konversi dari Antibiotik Intravena Ke Oral pada Pasien Community Acquired Pneumonia di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
Author(s) -
Altaufik Ngani,
Titik Nuryastuti,
Tri Murti Andayani
Publication year - 2021
Publication title -
majalah farmaseutik
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2614-0063
pISSN - 1410-590X
DOI - 10.22146/farmaseutik.v17i2.60694
Subject(s) - medicine , gynecology
Beberapa studi mengusulkan konversi terapi antibiotik intravena ke oral untuk menurunkan lama rawat inap dan biaya dalam pengobatan Community Acquired Pneumonia (CAP) yang masih menjadi masalah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang praktik konversi antibiotik intravena ke oral pada pasien CAP serta menganalisis biaya dari terapi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross sectional terhadap pasien CAP di RSA UGM. Data yang diambil berupa rekam medik pasien rawat inap periode Januari 2017-Desember 2019 yang selanjutnya dibagi ke dalam dua kelompok yakni kelompok konversi ≤ hari ke-3 dan kelompok konversi > hari ke-3. Hasil penelitian menunjukan bahwa switch therapy merupakan jenis konversi paling banyak digunakan (60,6%). Merujuk pada luaran klinis, terdapat perbedaan yang signifikan (p hari ke 3 terhadap LOS (4,21±0,99 vs 5,65±1,40). Hal yang sama terjadi pada analisis biaya, yang juga menunjukan perbedaan siginifikan (p hari ke-3 terhadap biaya antibiotik dengan biaya total masing-masing Rp.126.022,33 vs Rp.274.283,82 dan Rp.2.610.283,66 vs Rp.3.696.681,06. Konversi antibiotik intravena ke oral ≤ hari ke-3 menghasilkan lama rawat inap yang lebih rendah dan penghematan biaya pengobatan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here