
Prototipe Keperawanan Dalam Perspektif Pengguna Twitter: Kajian Linguistik Kognitif
Author(s) -
Devita Maliana Sari,
B.R. Suryo Baskoro
Publication year - 2020
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2615-7349
DOI - 10.22146/db.v3i1.401
Subject(s) - humanities , physics , art
Istilah keperawanan dikenal sebagai hal yang tidak senonoh untuk diperbincangkan oleh masyarakat di Indonesia. Definisi keperawanan pun masih menjadi hal yang dipertanyakan karena informasi yang diterima oleh masyarakat berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan ketidak selarasan perspektif antara satu dan lain orang. Hal tersebut memunculkan prototipe yang beragam tentang keperawanan. Keperawanan dianggap sebagai harga diri, berharga, kesucian, mahkota, bahkan sebagai sebuah kehormatan. Padahal keperawanan juga dianggap sebagai hal yang tidak memiliki korelasi dengan harga diri, berharga, kesucian, mahkota, kehormatan dan lain sebagainya. Prototipe keperawanan yang beragam dapat ditemui dari cuitan pengguna twitter. Twitter tidak hanya berisi cuitan curhat tidak penting belaka. Bahkan isu keperawanan juga dicuitkan oleh sekian banyak pengguna twitter. Penelitian ini didasarkan atas kajian linguistik kognitif. Yakni mengkaji bahasa dan pikiran secara bersamaan dalam produksi ujaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prototipe keperawanan dalam perspektif pengguna twitter. Peneliti menyimak cuitan pengguna twitter dalam memaknai keperawanan. Kemudian cuitan tersebut dikumpulkan dengan cara menyimak dan teknik tangkap layar. Selanjutnya data dipilah dan dicatat. Data dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan jenis prototipenya mengacu pada teori Rosch. Hasil analisis diuraikan dengan tabel dan deskripsi. Simpulannnya, penelitian ini mendeskripsikan bahwa prototipe keperawanan didapatkan sebanyak 31 jenis. Prototipe ‘mahkota’ dan ‘privasi’ merupakan jenis prototipe yang paling banyak muncul dari cuitan pengguna twitter.