
Identitas Gender dalam Penggunaan Kata-Kata Tabu Bahasa Jawa di Jawa Timur
Author(s) -
Andini Setyo Anggraeni
Publication year - 2019
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2686-6110
DOI - 10.22146/db.v2i1.345
Subject(s) - humanities , mathematics , art
Dalam penelitian ini, penulis mengangkat penggunaan kata-kata umpatan, makian, atau hinaan Bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan antara masyarakat Jawa Timur laki-laki dan perempuan dalam menggunakan kata-kata tabu Bahasa Jawa dan faktor yang mempengaruhi perbedaan dalam penggunaan kata-kata tersebut. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitian ini, lalu penyajian hasil analisis dipaparkan secara deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Dalam melakukan survei, peneliti menggunakan kuisioner online yang disebar berdasarkan teknik random sampling kepada 95 responden, terdiri dari 27 laki-laki dan 68 perempuan. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa masyarakat Jawa Timur menganggap bahwa kata jancuk dan asu adalah kata-kata umpatan yang paling kasar, kata ndasmu dan congormu adalah kata makian yang paling kasar, dan kata goblok dan nggatheli adalah kata-kata hinaan yang paling kasar. Laki-laki cenderung memilih leksikal dengan nilai yang paling kasar, seperti jancuk, asu, ndasmu, congormu, nggatheli, goblok ketika berbicara, sedangkan perempuan lebih memperhalus dengan memakai kata kampret, asem, nggaplek’i, pekok, bathukmu, udelmu. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, tujuan, mitra tutur, dan pandangan sosial mereka tentang penggunaan kata-kata tabu.