Open Access
PERUSAHAAN INTI PADI (NUCLEUS RICE ESTATE)
Author(s) -
Sri Widodo
Publication year - 2016
Publication title -
agro ekonomi/agro ekonomi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2541-1616
pISSN - 0215-8787
DOI - 10.22146/agroekonomi.16890
Subject(s) - humanities , agricultural science , business , political science , horticulture , art , biology
PendahuluanMenteri Pertanian dalam pidato pengarahan pada Rapim Deptan Repelita III dengan Assosiasi dan Pengusaha Swasta di bidang pertanian 28 September 1978 mengharapkan bahwa peranan swasta dalam Pelita III akan lebih besar, terutama dalam investasi dalam ikut serta memecahkan masalah pangan. Harapan pemerintah terhadap perusahaan swasta maupun perusahaan negara seperti ini adalah wajar, selama keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut langsung atau tidak langsung diadakan dan diperbesar oleh adanya bantuan pemerintah dalam bentuk subsidi program peningkatan produksi pangan yang meliputi price support policy maupun input support policy.Dengan biaya yang besar, Rp 198,2 milyar biaya Bimas pada tahun 1976 dan Rp 143,4 milyar tahun 1977 3) , pemerintah berusaha untuk memecahkan masalah pangan terutama beras, tetapi nampaknya produksi beras masih di bawah supply yang diperlukan agar tidak mengakibatkan akibat ekonomi yang serius.Dalam periode di sekitar Pelita I, Indonesia telah berhasil meningkatkan produksi rata-rata 4,08% atau 525.000 ton beras setahun dari tahun 1968 s/d 1975. Kenaikan produksi ini terdiri dari 397.000 ton dari intensifikasi dan 127.000 ton dari perluasan areal 4).Akan tetapi meskipun produksi padi sudah meningkat import masih terus meningkat pula