
Peran Surau Syaikh Burhanuddin sebagai Lembaga Pendidikan Islam Tradisional di Pariaman Sumatera Barat
Author(s) -
Muhammad Natsir Yunas
Publication year - 2005
Publication title -
jurnal penelitian dan evaluasi/jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2338-6061
pISSN - 1410-4725
DOI - 10.21831/pep.v7i2.2021
Subject(s) - humanities , political science , sociology , philosophy
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan awal perkembangan surau sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional Selain itu, penelitian ini berupaya mendeskripsikan peranan surau sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional pada saat ini ketika masyarakat mudah kena bias modernisasL Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan partisipatif, wawancara, dan analisis dokumentasi. Sementara itu, analisis data menggunakan model Hubermen dan Miles. Surau Syaikh Burhanuddin didirikan oleh Syaikh Burhanudin (1646-1704), sekembalinya belajar dari Aceh dan menjadikan Ulakan sebagai lokasi suraunya pada tahun 1680. Surau Syaikh Burhanuddin sejak paruh pertama Abad ke-17 sudah menjadi pusat penyebaran Islam di rantau pesisir Minangkabau. Surau ini merupakan surau tertua di Minangkabau yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional dalam meletakkan dasar-dasar proses pembelajaran. Surau menjadi sentral aktifitas masyarakat, yang tidak hanya dirungsikan sebagai lembaga pendidikan agama tetapi juga sebagai lembaga adat dan budaya. Surau berhasil membentuk learning society dalam masyarakat Minangkabau. Sampai saat ini, di tengah arus globalisasi dan kapitalisme pendidikan, surau Syaikh Burhanuddin sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional masih eksis, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Kata kunci: peranan surau, lembaga pendidikan islam