Open Access
Moral Keagamaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kotamadya Mataram
Author(s) -
Nurul Yakin
Publication year - 2004
Publication title -
jurnal penelitian dan evaluasi/jurnal penelitian dan evaluasi pendidikan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2338-6061
pISSN - 1410-4725
DOI - 10.21831/pep.v2i2.2099
Subject(s) - humanities , psychology , art
Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui: 1) gambaran pendidikan agama dalam keluarga, pendidikan agama di sekolah, pengetahuan keagamaan, dan moral keagamaan, 2) efek langsung dari pendidikan agama dalam keluarga, pendidikan agama di sekolah dan pengetahuan keagamaan terhadap moral keagamaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas dua Madrasah Aliyah Negeri Mataram Kotamadya Mataram, dengan jumlah sampel sebanyak 210 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang meliputi empat perangkat instrumen yaitu intrumen pendidikan dalam keluarga, pendidikan agama di sekolah, pengetahuan keagamaan, dan moral keagamaan. Uji validitas instrumen menggunakan analisis faktor dan uji reliabilitas dengan menggunakan formula Alpa dari Cronbach. Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dan analisis regresi, dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil analisis deskripsi menunjukkan gambaran bahwa pendidikan agama dalam keluarga, pendidikan agama di sekolah, pengetahuan keagamaan, dan moral keagamaan siswa berada pada kategori sedang. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat efek positif terhadap moral keagamaan oleh pendidikan agama dalam keluarga dengan sumbangan efektif sebesar 6,50%, oleh oleh pendidikan agama di sekolah dengan sumbangan efektif sebesar 3,30%, oleh pengetahuan keagamaan dengan sumbangan efektif sebesar 2,30%. Berdasarkan temuan penelitian tersebut, dapat diajukan saran bahwa 1) orang tua sebagai figur sentral dalam keluarga hendaklah memperhatikan dan meningkatkan kualitas lingkungan keluarga yang kondusif, yang mampu menjaga perkembangan moral keagamaan anak: 2) guru sebagai figur sentral di sekolah hendaknya meningkatkan terciptanya kondisi lingkungan sekolah yang mampu mendukung proses pendidikan, khususnya pendidikan agama serta meningkatkan pengetahuan keagamaan anak, untuk mendukung peningkatan moral keagamaan: 3) para siswa hendaknya meningkatkan kualitas pengetahuan keagamaan, yang mampu menjaga perkembangan moral keagamaan, dan setiap peningkatan ilmu pengetahuan keagamaan selalu disosialisasikan atau diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.