z-logo
open-access-imgOpen Access
WARNA LOKAL JAWA DALAM NOVEL INDONESIA PERIODE 1980 – 1995
Author(s) -
Hartono Hartono
Publication year - 2015
Publication title -
litera
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
ISSN - 2460-8319
DOI - 10.21831/ltr.v14i2.7212
Subject(s) - art , humanities , mantra , theology , philosophy
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud dan fungsi warna lokal Jawa dalamnovel Indonesia periode 1980-1995. Secara purposif, diperoleh sumber data penelitian,yakni: novel Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, Jantera Bianglala (AhmadTohari); Para Priyayi (Umar Kayam); Burung-Burung Manyar dan Durga Umayi (YB.Mangunwijaya); Canting (Arswendo Atmowiloto); Pasar (Kutowijoyo); dan Tirai Menurun(NH. Dini). Pengumpulan data dengan teknik baca dan catat. Analisis data dengan teknikdeskriptif kualitatif. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, warna lokal Jawa, berupa:latar tempat (Surakarta, Yogyakarta, Semarang, Magelang, Madiun, Temanggung, danMuntilan); latar waktu (hari dan pasaran, Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, sepasar, selapan,sewindu), kesenian (wayang, ketoprak, tayub, tembang); kepercayaan (Islam abangan,kepercayaan pada roh leluhur, mantra dan benda-benda pusaka); status sosial priyayidan wong cilik; penggunaan bahasa (bahasa Jawa, penamaan, pasemon); dan penamaantumbuhan dan hewan. Kedua, warna lokal Jawa berfungsi sebagai: (a) masalah pokok yangdiceritakan, (b) hipogram alur dan tokoh cerita, dan (c) penguat pelukisan latar cerita.Kata kunci: warna lokal, novel Indonesia, hipogram, Jawa

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here