z-logo
open-access-imgOpen Access
Implementasi kurikulum Montessori bernafaskan Islam pada pendidikan anak usia dini rumah bermain padi di Kota Bandung
Author(s) -
Dina Julita,
Rudi Susilana
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal penelitian ilmu pendidikan/jurnal penelitian dan ilmu pendidikan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2541-5492
pISSN - 1979-9594
DOI - 10.21831/jpipfip.v11i2.24201
Subject(s) - humanities , sociology , pedagogy , psychology , philosophy
Metode Montessori diyakini sebagai salah satu metode yang efektif dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) karena menerapkan pembelajaran yang berpusat pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran implementasi kurikulum mencakup alasan atau rasional dari pengimplementasian kurikulum, proses perencanaan, strategi pembelajaran, penataan lingkungan siapan, penilaian, dan respon guru terhadap faktor-faktor pendukung dan penghambat. Penelitian menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penggalian data dilakukan dengan teknik diskusi kelompok terarah, wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi sumber, metode, dan teori. Hasil penelitian menunjukkan a) Rumah Bermain Padi mengimplementasikan kurikulum berlandaskan asas filosofis, historis, sosiologis, dan psikologis: b) proses perencanaan melalui tahap observasi-penentuan tujuan belajar-perancangan-revisi-pengesahan; c) strategi pembelajaran merupakan representasi dari landasan kurikulum, strategi yang tidak direncanakan merupakan manifestasi dari kurikulum aktual maupun tersembunyi, dan strategi ditetapkan guru melalui proses adaptasi dan berdasarkan diagnosis; d) guru melakukan penataan lingkungan siapan pada semua tahap implementasi kurikulum, guru merupakan bagian dari lingkungan siapan, dan penataan lingkungan dilakukan antar guru dengan cara kerja sama, dan guru menata lingkungan siapan untuk memfasilitasi seluruh aspek perkembangan anak; e) Penilaian dilakukan guru berdasarkan pengamatan, penilaian dilakukan untuk mengevaluasi hasil belajar dan untuk mendapatkan dasar pertimbangan perencanaan pembelajaran selanjutnya, dan Kepala PAUD berperan sebagai pengawas pada proses penilaian; f) Respon guru dalam menghadapi faktor-faktor pendukung dan penghambat menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merupakan interaksi sosial. Upaya guru dalam mengatasi hambatan dengan memanfaatkan faktor pendukung menghasilkan kolaborasi guru yang terjadi secara formal dan informal.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here