
Squatters: Tombak Bermata Ganda Dalam Pembangunan Koloni di Australia
Author(s) -
Hy. Agus Murdiyastomo
Publication year - 2015
Publication title -
informasi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2502-3837
pISSN - 0126-0650
DOI - 10.21831/informasi.v1i1.7192
Subject(s) - humanities , art , political science
Australia yang kini dikenal sebagai salah satu negara maju di belahan bumi bagian selatan, adalah sebuah negara yang dibangun dengan susah payah oleh para pendatang dari Inggris. Dilatarbelakangi dengan situasi sosial ekonomi Inggris yang kacau, maka pemerintah Inggris memutuskan untuk membangun penal coloni di Australia. Imigran pertama yang dikirim adalah para narapidana, tetapi kenyataan mereka bukanlah pekerja keras, sehingga koloni tidak berkembang, yang tentu justru akan menjadi beban pemerintah Inggris. Untuk mengatasi hal tersebut diambillah kebijakan baru dengan mengirim imigran bebas, yang memang berminat untuk membuka dan mengembangkan usaha di Australia. Temyata kehadiran mereka memang membawa keberhasilan, karena mereka memang orang-orang yang mempunyai etas kerja yang tinggi. Dalam perjalanan menuju keberhasilan itu mereka temyata jl/ga tidak segar/-segan melakukan pelanggaran. Mereka menduduki tanah kosong dan menguasainya untuk membuka usaha pertanian dan peternakan. Olek sebab itulah maka mereka disebut sebago; Squatters. Mereka ini berkembang menjadi orang-orang kaya di Australia, dan tumbuh menjadi kelompok borjuis. Dengan kekayaannya, para Squatters kemudian merambab bidang kehidupan yang lain, banyak di antara mereka menjadi anggota parlemen. Kedudukan di dewan legislatif memang mereka perlukan untuk mengamankantanah yang mereka kuasai. Dengan kekayaan pula mereka mempengaruhi pemerintah dalam melakukan perubahan politik.