
INDUSTRIALISASI DI KASONGAN
Author(s) -
Suyato suyato
Publication year - 2015
Publication title -
informasi
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2502-3837
pISSN - 0126-0650
DOI - 10.21831/informasi.v1i1.7179
Subject(s) - humanities , physics , art
Industrialisasi atau proses menuju masyarakat industri dapat dijelaskan dari dua sisi, yaitu struktural dan kultural. Secara struktural, semakin terdiferensiasi suatu masyarakat karena tingginya spesialisasi kerja, semakin modern masyarakat tersebut. Sedangkan secara kultural , semakin rasional tindakan sosial dalam masyarakat, semakin modern masyarakat tersebut. Pembahasan ini mencoba memadukan kedua perspektif tersebut dengan asumsi bahwa bila proses diferensiasi secara struktural tidak diikuti rasionalisasi tindakan . secara kultural maka proses industrialisasi akan terhenti pada masa transisi. Desa Kasongan sebagai salah satu sentra industri tengah mengalami proses tersebut. Namun demikian, proses diferensiasi secara struktural dan rasionalisasi tindakan secara kultural belum mampu menyebabkan tererosinya ikatan patron-klien yang ada dalam desa tersebut sehingga menyebabkan desa tersebut berhenti pada masa transisi. Dengan kata lain, proses transformasi menuju masyarakat industri baik dari aspek struktural maupun kultural . belum mampu menghasilkan tipe tindakan sosial yang bersifat elektif yang mempertimbangkan kesesuairU"! antnra tujuan dan cara mencapai Faktor-faktor yang menyebabkan desa Kasongan berada pada tahap transisi antara lain .' Kuatnya ikatan patron-klien, rigiditas ruang normatif, rasionalisasi tindakan tidak sebanding dengan laju diferensiasi struktural, dan tipe masyarakat industri yang diharapkan tidak jelas. Dengan demikian, banyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi sebagaimana banyaknya kemungkinan araii perubahan sosiai.