z-logo
open-access-imgOpen Access
WAYANG KULIT JAWA TIMURAN CENGKOK TROWULAN: ASAL USUL DAN PETA PENYEBARANNYA
Author(s) -
Bambang Suyono,
Jojo Winarko,
Darni
Publication year - 2016
Publication title -
jurnal ikadbudi: jurnal ilmiah bahasa, sastra, dan budaya daerah/jurnal ikadbudi : jurnal ilmiah bahasa, sastra, dan budaya daerah
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-8282
pISSN - 2089-7537
DOI - 10.21831/ikadbudi.v4i10.12013
Subject(s) - humanities , art , sociology
AbstrakSeni wayang kulit Jawa Timuran, ibarat mutiara yang bertebaran namun belum mendapat perhatian  dengan baik. Identitasnya masih belum jelas. Belum ada usaha untuk mendokumentasikan, memperkenalkan, apalagi membinanya ke arah perkembangan yang lebih baik. Ironisnya, wayang kulit Jawa Timuran merupakan identitas masyarakat Jawa Timur.Berkaitan dengan dicanangkannya pembelajaran kontekstual di sekolah dan perguruan tinggi, aset budaya daerah memegang peranan penting dalam pengembangan kurikulum dan penggalian  materi yang berbasis konteks sosio budaya. Wayang kulit memiliki potensi untuk memperkaya substansi kurikulum dan materi ajar di sekolah dan perguruan tinggi. Sementara itu, selama ini, materi pembelajaran tentang wayang di sekolah masih berorientasi ke wayang kulit gaya Jawa Tengah. Bahasa baku Jawa Tengah merupakan kendala yang sangat berarti dalam apresiasi sastra wayang di sekolah. Kesulitan tersebut mengakibatkan belum adanya minat pengenalan dan pengahargaan  siswa di sekolah akan  nilai-nilai luhur budaya sendiri. Di perguruan tinggi, khususnya di jurusan Sendratasik dan Pendidikan Bahasa Daerah Unesa,  materi kuliah juga masih berorientasi pada pertunjukkan wayang gaya Jawa Tengah. Kekhasan materi yang disampaikan dosen di perguruan tinggi akan dianut dan diamalkan mahasiswa di lapangan ketika sudah menjadi guru. Kata kunci: wayang kulit, Jawa Timuran, Trowulan AbstrakThe leather puppet art in East Jawa is the identity of East Java region. Ironically, it had  no attention  as good as the modern arts. The problem is when it implemented in school, there were a lot of differences between East Java and Central Java tradition. The differences on language was too hard to understand by the student, so the student paid no attention and appreciation on it.. This article will show how it implemented in school as a specific major in Sendratasik and  Javanese Program in Surabaya University. This article will describe how this traditional art will be identified, clasificated, and found its history.Keywords: puppet, East Java, Trowulan

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here