
MITIGASI BENCANA BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BADUY
Author(s) -
Suparmini Suparmini,
Sriadi Setyawati,
Dyah Respati Suryo Sumunar
Publication year - 2015
Publication title -
jurnal penelitian humaniora/jurnal penelitian humaniora
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-6722
pISSN - 1412-4009
DOI - 10.21831/hum.v19i1.3511
Subject(s) - physics , humanities , art
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kearifan lokal masyarakat Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Provinsi Banten, dan (2) kearifan lokal yang berkaitan dengan mitigasi bencana alam gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan kebakaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data secara kualitatif, melalui reduksi data, penyajian data, hingga pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Baduy, tetap memegang kuat kepercayaan dan adat istiadatnya serta meniti hari demi hari dengan penuh kearifan. Kepercayaan dan adat istiadat itu menjadi pikukuh (aturan) yang senantiasa menjadi falsafah hidup dan keseharian masyarakat Baduy. Kearifan lokal masyarakat Baduy berkaitan dengan mitigasi bencana gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan kebakaran tercermin dalam (1) tradisi perladangan, yakni dengan aturan pemilihan lokasi ladang (huma), waktu berladang, tata cara membuka dan membakar lahan, hingga peralatan yang diperbolehkan untuk digunakan. Tradisi perladangan menghindarkan dari bahaya longsor, dan kebakaran. (2) Aturan dan pikukuh dalam membuat bangun bangunan rumah, jembatan, lumbung, dan sebagainya dengan bahan bambu, ijuk, dan kirey tanpa paku. Bangunan didirikan di atas tanah menyesuaikan kontur tanah, didirikan di atas umpak, tidak diperbolehkan mengubah kontur tanah. Hal itu merupakan mitigasi terhadap bencana gempa, longsor, banjir, dan kebakaran.(3) Pembagian zona hutan dalam tiga wilayah sebagai wujud nyata pelestarian ekosistem dan merupakan mitigasi terhadap bencana longsor, banjir, erosi, dan bencana lainnya.