z-logo
open-access-imgOpen Access
Studi Analisa Kekeringan dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Palmer Drought Severity Index (PDSI) di DAS Kemuning Kabupaten Sampang
Author(s) -
Alfian Firdaus,
Donny Harisuseno,
Ery Suhartanto
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal teknologi dan rekayasa sumber daya air
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2798-2386
pISSN - 2798-3420
DOI - 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.17
Subject(s) - index (typography) , geography , el niño southern oscillation , natural disaster , precipitation , climatology , meteorology , geology , world wide web , computer science
Kekeringan ialah bencana alam yang terjadi secara perlahan dan berdampak buruk untuk kelangsungan hidup penduduk Kabupaten Sampang. Mengingat hal tersebut, perlu dilakukan analisa indeks kekeringan serta pemetaan sebarannya sebagai upaya mitigasi bencana kekeringan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan kekeringan dengan metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Palmer Drought Severity Index (PDSI), serta kesesuaiannya dengan data Southern Oscillation Index (SOI) yang mampu mempresentasikan kejadian El Nino Southern Oscillation (ENSO). Setelah itu, Indeks kekeringan yang lebih sesuai dengan pola SOI dipetakan dengan metode Inverse Distance Weighting (IDW) untuk mengetahui sebaran kekeringan. Metode SPI menghasilkan indeks kekeringan terparah di bulan April 2004 sebesar -3,651 pada periode defisit 1 bulanan. Metode PDSI menghasilkan indeks kekeringan terparah di bulan September 2001 sebesar - 20,628. Berdasarkan hasil analisa rerata PDSI periode 1998-2017, diketahui bahwa bencana kekeringan umumnya bermula sejak bulan Juli dan berakhir di bulan Oktober, sedangkan puncak kekeringan terjadi pada bulan September. Metode PDSI juga memiliki kesesuaian sebesar 60% terhadap nilai SOI berdasarkan penggambaran grafik surplus dan defisit indeks rerata tahunan, lebih baik daripada metode SPI yang hanya bernilai 53%. Penggambaran peta sebaran kekeringan berdasarkan indeks kekeringan PDSI menunjukkan bahwa Kecamatan Sampang, Torjun, dan Camplong perlu diprioritaskan dalam upaya mitigasi bencana kekeringan di masa mendatang karena memiliki potensi bencana kekeringan lebih besar jika dibandingan kecamatan lainnya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here