
Analisa Keruntuhan Bendungan Batujai dan Pengga dengan Aplikasi HEC-RAS 5.0.7
Author(s) -
Diah Fitri Maulida,
Pitojo Tri Juwono,
Runi Asmaranto
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal teknologi dan rekayasa sumber daya air
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2798-2386
pISSN - 2798-3420
DOI - 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.06
Subject(s) - flood myth , hydrology (agriculture) , homogeneous , piping , environmental science , geotechnical engineering , geology , geography , archaeology , environmental engineering , mathematics , combinatorics
Bendungan Batujai dan Pengga merupakan bendungan bertingkat dengan jenis bendungan urugan yang diresmikan pada tahun 1982 dan 1994. Kedua bendungan ini berada pada satu sungai utama yang berakhir di Selat Alas. Keruntuhan Bendungan Batujai dan Pengga dapat disebabkan oleh overtopping maupun piping. Hasil simulasi dengan HEC-RAS 5.0.7 menunjukkan overtopping adalah penyebab utama keruntuhan yang memberikan dampak terbesar dengan banjir desain QPMF dimana puncak banjir berada pada Qinflow 2036,151 m3 /detik dan 3204,089 m3 /detik dan luas genangan 34,127 km2 dan 107,025 km2 dengan ketinggian banjir masing masing 19,656 meter dan 19,837 meter. Dengan bantuan aplikasi InaSAFE, jika dipadukan keruntuhan kedua bendungan ini mengakibatkan 34 Desa terdampak banjir dan 29.100 jiwa, dengan klasifikasi bahaya tingkat tinggi. Kerugian yang harus ditanggung oleh Pengelola Bendungan ditaksir sekitar Rp 201.584.808,36/Ha atau dengan total Rp. 2.845.409.886.907.