
Aktivitas Sitotoksik Fraksi Heksana Terung Pokak (Solanum torvum) terhadap Sel Kanker T47D
Author(s) -
Nunuk Helilusiatiningsih,
Yunianta Yunianta,
Harijono Harijono,
Simon Bambang Widjanarko,
Hidayat Sujuti
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal kedokteran brawijaya (e-journal)
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2338-0772
DOI - 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.4
Subject(s) - traditional medicine , chemistry , medicine
Terung pokak adalah tanaman dari genus Solanum yang diperkirakan memiliki sifat antikanker. Tujuan penelitian ini menganalisis kandungan dan aktivitas sitotoksik fraksi heksana terung pokak terhadap sel kanker T47D secara invitro. Uji identifikasi senyawa pada fraksi heksana terung pokak menggunakan uji kualitatif dengan penapisan fitokimia dan (Gas Chromatography-Mass Spectometry), uji sitotoksik menggunakan metode MTT, uji siklus sel kanker T47D dan apoptosis menggunakan metode flowcytometry. Hasil uji fitokimia menunjukkan terung pokak mengandung alkaloid, saponin, glikosida dan steroid. Hasil uji identifikasi kimia fraksi heksana terung pokak menunjukkan 29 komponen yaitu asam asetat, asam propionat, 2- pentenal, 2- metilfuran, 1- penten-3-on, asam butirat, 2 -metilbutan, 2,3 butanedion, dimetil disuksipirazin, lfida, asam valerat, furfural, 3- heksanon, metional, heksanal, benzaldehid, 2-heptenal, 4- heptenal, 1,5 - octadien 3-on, 2- butilfuran, 3,5- oktadien-2- on, 1 okten-3-on, 2-pentilfuran, 2,6-nonadienal, 2- nonenal, 2- Isopropil-3-metoksipirazin, linalool, 2- isobutil metoksipirazin, dekalakton. Fraksi heksana terung pokak bersifat sitotoksik terhadap sel kanker T47D dengan IC50 sebesar 85,58µg/mL. Fraksi heksana terung pokak dapat menghambat siklus sel T47D pada fase G0-G1 sebesar 35,84%, fase S 27,05%, fase G2-M 37,46% dari pengamatan 20.000 sel T47D . Fraksi heksana terung pokak dapat memacu apoptosis awal sebesar 28,89% dan apoptosis akhir 1,04% dari pengamatan 20.000 sel T47D. Hasil tersebut menunjukkan bahwa fraksi heksana terung pokak bersifat sitotoksik, menghambat proliferasi dan memacu apoptosis sel T47D, sehingga layak dikembangkan sebagai antikanker.