
Transformasi Budaya Lokal Menjadi Desain Produk Kontemporer Dengan Metode IMO
Author(s) -
Devanny Gumulya,
Fenny Meilani
Publication year - 2022
Publication title -
proceeding of seminar on research and innovation of art and design
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2828-0091
DOI - 10.21460/serenade.v1i1.6
Subject(s) - humanities , art
Di pasar global, produk yang inovatif adalah produk yang tidak hanya baik secara estetika tapi juga harus memiliki nilai. Salah satu strategi efektif untuk meningkatkan identitas produk di pasar global adalah dengan mengaplikasikan budaya dan kearifan lokal dalam desain produk. Untuk itu perlu diteliti kerangka yang membantu para desainer produk untuk menstranslasikan budaya lokal dengan tepat dan baik. IMO adalah metode analisa artefak budaya yang terdiri dari tiga elemen yaitu inner (dalam), middle (tengah) dan luar (outer). Elemen dalam (inner) adalah makna, symbol dari artefak bagi suatu budaya. Elemen tengah (middle) adalah fungsi dan proses pembuatan dari artefak. Elemen luar (outer) adalah tampilan fisik dari artefak seperti material, warna, detail ornamen, dst. Metode ini ditujukan untuk membantu proses kreasi desainer bagaimana mentranslasikan budaya dengan baik dan mempertimbangkan semua lapisan budaya sehingga didapatkan pengayaan yang lebih. Metode ini dikembangkan dengan pendekatan teori emosional design dan piramida nilai dari Bain. Tujuan dari metode IMO adalah menghasilkan desain produk dengan elemen narasi storytelling yang kuat. Dalam paper ini metode IMO diaplikasikan pada studi kasus Perancangan Perhiasan Kontemporer Dengan Inspirasi Tradisi Telinga Panjang Suku Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Hasil dari metode IMO ini adalah transformasi budaya Dayak Kalimantan Timur menjadi set perhiasan dengan inspirasi level middle yaitu tradisi telinga Panjang.